WahanaNews.co.id | Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberi sinyal akan mengakhiri 'izin khusus' yang masih memungkinkan Rusia untuk melakukan pembayaran atas utangnya.
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Janet Yellen dalam konferensi pers yang mengatakan sangat mungkin di mana lisensi itu akan berakhir pada 25 Mei.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
"Belum ada keputusan akhir tentang itu. Tapi saya pikir tidak mungkin akan berlanjut," kata Yellen dilansir detikcom, Rabu (18/5/2022).
Meskipun AS dan pemerintah Barat lainnya telah membekukan sekitar setengah dari cadangan dolar Rusia, negara tersebut berhasil menghindari default.
Rusia memiliki uang untuk membayar utangnya, tetapi tidak dapat mengakses cadangan devisanya yang berjumlah sekitar US$ 315 miliar. Rusia terus membayar krediturnya tanpa mengakses aset yang dibekukan tersebut.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Kementerian keuangan negara itu mengatakan pada bulan April bahwa Rusia melakukan pembayaran untuk obligasi euro US$ 565 juta yang jatuh tempo tahun ini. Serta, US$84 juta untuk eurobond yang akan jatuh tempo pada tahun 2024.
Dengan kadaluwarsanya 'izin khusus' maka akan secara efektif memblokir Rusia dari kemampuan membayar pemegang obligasi AS. Hal itu meningkatkan risiko gagak bayar utang.
Rusia sendiri tidak pernah gagal membayar utang luar negerinya sejak revolusi Bolshevik lebih dari seabad yang lalu.