Tahun 2008, Adaro resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Produk batubara Adaro dinilai membawa konsep ramah lingkungan dengan brand Envirocoal. Kiprah bisnisnya tak hanya berkutat di batubara.
Boy juga tercatat sebagai pemilik perusahaan pembiayaan WOM Finance, operator perusahaan air minum, hingga jaringan restoran Hanamasa. Dia Jakarta, bisnis Boy juga terbilang besar.
Baca Juga:
Mengenal '9 Naga' Ekonomi Indonesia, Bisnis dan Kekayaannya
Lewat Grup Wahana Artha, perusahaannya menjadi pemegang main dealer yang mendistribusikan motor merek Honda.
Kendati demikian, riwayat bisnisnya tak selamanya mulus. Boy yang menyandang gelar MBA dari Northrop University Amerika Serikat, memulai karirnya dengan bergabung di Astra, perusahaan yang dirintis ayahnya.
Berbekal pengalaman di Astra, Boy mencoba peruntungan dengan terjun ke bisnis properti. Dia membeli tanah di kawasan Kasablanka, Jakarta.
Baca Juga:
Sultan! Orang Terkaya RI Berikan Seluruh Saham Bank Nobu Rp 600 M ke Sang Anak
Sayang, usaha propertinya tak berjalan mulus. Perusahaan propertinya lantas dijual ke ayahnya.
Tahun 1992, Boy mulai melirik bisnis batubara yang dianggapnya sangat cerah. Dia membeli perusahaan batubara di Sawahluntio, PT Allied Indo Coal. (JP)