"Apakah cara saya ini bertentangan dengan Pancasila, saya rasa tidak. Sama-sama kita bertuhan, saya sedekahkan untuk umat beragama, wajar kan," katanya.
Dia pun berharap bisa bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, Presiden Jokowi harus tetap mempertahankan hidup toleransi antarumat beragama.
Baca Juga:
Kemenag Tingkatkan Profesionalitas ASN dan Moderasi Beragama di Kabupaten Minahasa
"Kerinduan saya ketemu Pak Presiden atau Wakil Presiden. Saya sampaikan supaya Pak Presiden tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan toleransi yang tinggi," imbuhnya.
Kata Pihak Gereja
Sementara itu, Pendeta Welly Pudihang, STh, selaku pihak gereja GMIM Rap-Rap membenarkan bahwa lahan tersebut telah dihibahkan oleh pihak keluarga Lahma. Menurut dia, lahan tersebut seluas 26x36 meter.
Baca Juga:
Pemkab dan Pertamina Sidak Pangkalan LPG 5kg Sesuai Harga Eceran Tertinggi
"Memang tanah gereja ini berukuran 26 kali 36 adalah dihibahkan oleh orang tuanya pak Ade Robo Lahma," kata dia.
Awalnya tanah itu milik orang tua dari Kakek Robo Lahma. Lahan itu diberikan sekitar 1938. Namun hanya melalui lisan. Saat ini barulah kemudian Kakek Lahma menghibahkan tanahnya dengan berkekuatan hukum dalam bentuk sertifikat tanah. (JP)