Meskipun disebut kerabat genetik dari MERS-CoV dan sangat berpotensi menyerang manusia, namun sampai saat ini, masih belum ditemukan adanya kasus manusia yang terinfeksi dari virus NeoCoV.
Berdasarkan penelitian yang diunggah di bioRxiv oleh ilmuwan China, virus ini dengan mudah dapat mengikat reseptor ACE 2 dalam sel kelelawar untuk menginfeksi hewan tersebut, tetapi tidak efisien untuk mengikat reseptor ACE 2 manusia kecuali terjadi mutasi baru.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
"NeoCoV dapat menggunakan reseptor ACE 2 pada kelelawar tetapi mereka tidak dapat menggunakan reseptor ACE 2 manusia kecuali terjadi mutasi baru," kata dr Shashank Joshi dari gugus tugas Covid di Maharashtra.
Tim peneliti juga menemukan bahwa virus NeoCoV ini tak dapat dihancurkan oleh antibodi dari Covid atau MERS, dan bersifat zoonosis, artinya, ditularkan melalui hewan ke manusia. Penularan tersebut dapat terjadi secara kontak langsung ataupun tidak. [JP]