Saat dilanda kekurangan, SPBU di Korut juga diketahui mencampur bensin dengan bahan bakar yang lebih murah, seperti nafta (cairan yang lebih ringan).
Meskipun meregangkan cadangan gas lebih jauh, tapi hal ini bisa merusak kendaraan atau mesin yang menggunakan campuran itu.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Praktik ini yang membuat warga di provinsi Pyongan Utara mencari bensin dari penjual swasta.
Investigasi juga akan dilakukan sebagai cara untuk menyita bahan bakar yang dimiliki pihak swasta di negara itu, mengingat Korut sedang mengalami kekurangan bahan bakar.
Sumber ini menerangkan beberapa warga percaya, kenaikan harga bensin terjadi karena pemerintah terus menguji coba rudal.
Baca Juga:
Krisis Kelahiran di Korut: Pemerintah Penjarakan Dokter Aborsi dan Sita Alat Kontrasepsi
Selain itu, tingginya harga bahan bakar global saat ini, juga disinyalir karena adanya sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina. [JP]