WahanaNews.co.id | Mungkin masih terlalu dini untuk mengatakan transplantasi ini akan benar-benar berhasil. Namun operasi eksperimental tingkat tinggi yang dilakukan kepada seorang pria di Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya ini tetap menjadi sejarah dalam dunia medis, dan ada sosok Muhammad Mohiuddin di balik itu.
Tim dokter di University of Maryland Medical Center yang melakukan prosedur transplantasi ini mengatakan, operasi tersebut menunjukkan kemungkinan organ hewan yang dimodifikasi secara genetik dapat berfungsi di dalam tubuh manusia.
Baca Juga:
Penemuan Baru: Kemungkinan Kehidupan Alien di Kutub Utara Merkurius
Melansir detikcom, jantung babi tersebut telah dimodifikasi secara gen untuk menghilangkan kandungan gula yang kerap menolak organ dengan cepat di dalam selnya.
Dr Muhammad Mohiuddin, direktur ilmiah program transplantasi hewan ke manusia di University of Maryland Medical Center bersama Dr. Bartley P. Griffith, memimpin operasi bersejarah tersebut dan sukses. Hingga tiga hari setelah operasi, pasien yang menerima cangkok jantung babi tersebut dalam keadaan baik.
"Jika ini berhasil, akan ada pasokan organ-organ serupa yang tak ada habisnya untuk pasien yang tengah menderita," kata Dr Mohiuddin.
Baca Juga:
Ilmuwan: Februari 2024 Tercatat Sebagai Bulan Terpanas
Dikatakannya, donasi organ di AS sangat sedikit, sementara daftar pasien yang membutuhkan transplantasi terus meningkat. Kondisi ini mendorong dokter dan ilmuwan beralih ke organ hewan untuk memenuhinya.
Profil Muhammad Mohiuddin
Dr Mohiuddin adalah Profesor Bedah di Fakultas Kedokteran University of Maryland School of Medicine. Dikutip dari website University of Maryland, Dr Mohiuddin saat ini menjabat sebagai Chief of Transplantation Section of Cardiothoracic Surgery Research Program di University of Maryland Medical Center sekaligus Senior Scientist di National Heart Lung and Blood Institute di National Institutes of Health (NIH).