Kita membutuhkan pusat planet untuk tetap panas sehingga dapat melindungi Bumi dari angin Matahari dan puing-puing yang berpotensi berbahaya.
Jika inti Bumi mendingin, planet ini akan menjadi dingin dan mati. Bumi juga akan diliputi kegelapan, karena pembangkit listrik menarik panas radiasi dari kerak Bumi dan menggunakannya untuk memanaskan air, uap yang menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik.
Baca Juga:
Jokowi Buka World Hydropower Congress 2023 di Bali, Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Global Kembangkan PLTA
Pendinginan juga bisa membuat kita kehilangan perisai magnetik di sekitar planet yang diciptakan oleh panas dari inti. Perisai ini melindungi Bumi dari radiasi kosmik.
Perisai dibuat oleh proses konveksi yang disebabkan oleh besi yang terus bergerak. Seperti planet itu sendiri, inti Bumi terus berputar. Beberapa ilmuwan berpikir inti Bumi bergerak lebih cepat daripada bagian planet lainnya.
Gesekan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik dan magnet yang membentuk medan, yang membelokkan partikel bermuatan berbahaya yang berasal dari matahari menuju kutub utara dan selatan.
Baca Juga:
Konsumsi Berlebih, Jerman Membutuhkan 3 Planet Setara Bumi
Seberapa besar kehilangan medan magnet akan mengubah kehidupan di Bumi tidak jelas. Ada yang mengatakan planet ini bisa melihat serangan gelombang radioaktif yang akan membuat planet menjadi terlalu panas dan membuatnya tidak dapat dihuni.
Informasi lain menunjukkan kemungkinan peningkatan intensitas sinar Matahari yang diyakini menyebabkan kanker. Pengamat juga mengatakan kita bisa mengalami angin Matahari menyapu semua lautan, danau dan sungai seperti yang terjadi di Mars dan Venus.
Para peneliti tidak dapat memastikan berapa lama proses pendinginan inti Bumi berlangsung. Penting untuk dicatat bahwa percepatan ini terjadi pada skala waktu geologis. Interior Bumi mungkin mendingin lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, tetapi itu masih akan terjadi selama miliaran tahun. [JP]