WahanaNews.co.id | Adalah perusahaan teknologi asal Australia, Fortescue Future Industries, yang baru saja mengumumkan pengembangan "Infinity Train". Alih-alih mengandalkan pembangkit energi terbarukan untuk mengisi daya, kereta ini akan mengisi ulang baterainya menggunakan gravitasi.
Fortescue mengumumkan kereta canggih ini di awal Maret, setelah mengakuisisi Williams Advanced Engineering (WAE) yang berbasis di Inggris. Bersama-sama, kedua perusahaan ini bekerja menghidupkan kereta cepat tanpa batas pertama di dunia, sebagai bagian dari inisiatif armada "hijau" mereka.
Baca Juga:
Proyek Kereta Cepat RI Lancar, Kenapa di Malaysia-Singapura Tersendat?
"Infinity Train akan bergabung dengan armada hijau Fortescue yang sedang dalam pengembangan dan akan berkontribusi pada Fortescue menjadi pemain utama di pasar global yang berkembang untuk transportasi hijau, memberikan nilai besar bagi pemegang saham kami," kata Founder dan Chairman Fortescue Dr. Andrew Forrest AO, dikutip detikcom dari BGR.
Forrest juga mengatakan bahwa Infinity Train akan membantu mempercepat perlombaan Fortescue untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2030. Perusahaan juga berharap bisa menurunkan biaya operasi dan menciptakan peluang pemeliharaan yang lebih efisien.
Mengisi ulang daya sambil bergerak
Baca Juga:
KA Cepat Jakarta-Bandung Dinamai WHOOSH, Ini Artinya
Hal menarik dari Infinity adalah kemampuannya untuk mengisi ulang daya saat bergerak. Fortescue mengatakan, baterai listrik akan diisi ulang menggunakan gaya gravitasi selama kereta berjalan di bagian trek menurun dari jaringan relnya. Itu berarti, tidak perlu mengisi ulang atau mengisi bahan bakar setelah mencapai stasiun.
Secara keseluruhan, Fortescue menghabiskan lebih dari USD50 juta untuk mengembangkan Infinity Train selama dua tahun ke depan. Fortescue mengatakan, mereka berharap bisa menawarkan peluang komersialisasi yang signifikan juga di masa depan, sehingga ada lebih banyak kereta Infinity muncul di seluruh dunia.
"Baterai berkinerja tinggi dan sistem kelistrikan adalah inti dari apa yang dilakukan perusahaan kami. Dan ini adalah kesempatan yang menarik bagi kedua perusahaan untuk bekerja sama dan menangani sebagian besar masalah perubahan iklim dunia," sebut CEO WAE Craig Wilson.