WahanaNews.co.id | Seorang profesor dari University of Bournemouth akhirnya mengungkap rahasia Stonehenge ke publik. Dia menyebut Stonehenge dibangun sebagai sebuah kalender.
Timothy Darvill, profesor dari Universitas Bournemouth menyebut Stonehenge dibangun oleh orang-orang kuno sebagai sebuah kalender matahari. Analisis terbaru bahkan bisa menjelaskan bagaimana hal itu bisa terjadi.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
"Sekarang penemuan ini akan membawa isu tersebut menjadi lebih tajam dan fokus. Situs ini mengindikasikan dulu adalah sebuah kalender berdasarkan tahun matahari, sekitar 365,25 hari," ungkap Profesor Darvill, seperti dilansir detikcom, Minggu (13/3/2022).
Stonehenge diperkirakan dibangun pada 2.500 tahun sebelum Masehi. Darvill menyebut sejak zaman dulu sampai sekarang formasi Stonehenge tidak mengalami perubahan apapun.
Menurut Darvill, layout Stonehenge merepresentasikan setiap bulan dalam setahun dalam bentuk fisiknya. Stonehenge telah membantu penduduk Wiltshire untuk mengetahui hari, minggu dan bulan saat itu.
Baca Juga:
BRI Raih Penghargaan Internasional dari Global Private Banking Innovation Awards 2024
"Setiap batu dari 30 batu yang ada di Stonehenge merepresentasikan setiap hari dalam sebulan, yang terbagi dalam 3 minggu, masing-masing 10 hari," jelas Darvill.
Profesor Darvill menyebut sistem kalender seperti di Stonehenge dipakai juga di beberapa kebudayaan lainnya di dunia yang berada dalam periode waktu yang sama.
"Kalender matahari seperti itu dikembangkan di Mediterania Timur pada abad ketiga sebelum Masehi dan diadopsi juga di Mesir sekitar 2.700 tahun sebelum Masehi. Kalender ini digunakan juga pada awal pendirian Kerajaan Lama sekitar 2.600 tahun sebelum Masehi," ujar Darvill.