WahanaNews.co.id | Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani kepada stasiun televisi Al-Jazeera mengabarkan Selasa (1/2), pihaknya secara aktif menggunakan kanal diplomasi untuk memediasi antara Washington dan Teheran.
Hal ini diungkapkan Menlu Qatar setelah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menjamu Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, di Gedung Putih, Senin (31/1) kemarin.
Baca Juga:
AS Tolak Kirim Sistem Roket yang Bisa Serang Rusia
Melansir detikcom, Menlu Abdulrahman al-Thani sebelumnya sempat berkunjung ke Teheran pekan lalu. Di sana dia menemui rekan sejawatnya, Hossein, pada Kamis (27/1), sehari setelah yang bersangkutan dikabarkan berbicara via telepon dengan Menlu AS, Antony Blinken.
Ini bukan kali pertama Qatar berusaha memediasi Iran dan AS dalam upaya menghidupkan kembali Perjanjian Nuklir 2015 setelah digugurkan sepihak olah Presiden AS sebelumnya, Donald Trump.
Dalam sebuah kicauan di Twitter menyusul pertemuan dengan al-Thani, Menlu Iran Amirabdollahian, Kamis lalu kembali mengungkapkan skeptisisme terhadap keseriusan Amerika serikat.
Baca Juga:
BTS akan Mengunjungi White House, Bahas Rasisme Anti Asia
"Dalam isu pencabutan sanksi, kepentingan Iran harus diwujudkan sepenuhnya, dan sesuatu yang kongkrit harus terjadi di lapangan," tulisnya.
Akselerasi diplomasi
Amerika Serikat mengakui negosiasi nuklir di Vienna sedang memasuki masa kritis. Kedua negara terlibat tarik ulur dalam isu sanksi ekonomi dan program nuklir.