WahanaNews.co.id | Rusia membatalkan voting Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk resolusi soal situasi 'kemanusiaan' di Ukraina, yang dijadwalkan pada Jumat (18/3) waktu setempat. Pembatalan voting dilakukan karena kurangnya dukungan dari sekutu dekat Rusia untuk resolusi yang disusunnya sendiri itu.
Seperti dilansir detikcom dari AFP, Jumat (18/3/2022), seorang diplomat PBB mengungkapkan bahwa Rusia gagal mengamankan co-sponsorship dari China dan India untuk draf resolusinya, yang artinya kedua negara itu tidak akan mendukung resolusi yang diajukan Rusia.
Baca Juga:
RI Sampaikan Pernyataan Lisan Dukung Palestina di Mahkamah Internasional
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, kemudian mengonfirmasi bahwa voting resolusi soal kemanusiaan di Ukraina batal digelar. Resolusi itu tidak memiliki kesempatan untuk diadopsi negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB karena akan diveto oleh negara-negara kekuatan dunia.
Namun demikian, Rusia berharap agar beberapa suara dukungan menunjukkan pihaknya masih mendapat dukungan di panggung dunia usai melancarkan invasi ke Ukraina 24 Februari lalu yang dikecam secara global.
Rusia diketahui telah menunda dua kali voting untuk resolusi kontroversial yang disusunnya, yang isinya mengecam serangan terhadap warga sipil di Ukraina dan menyerukan jalur aman bagi mereka.
Baca Juga:
Serukan Gencatan Senjata di Gaza, AS Sodorkan Draf Resolusi DK PBB
Rusia mengajukan draf resolusi ke Dewan Keamanan PBB pada Selasa (15/3) lalu dan meminta voting digelar keesokan harinya. Namun kemudian Rusia mengubah pikirannya dan meminta voting diundur ke Kamis (17/3), sebelum diundur lagi ke Jumat (18/3).
Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menyebut resolusi yang diajukan Rusia itu 'menggelikan' dan 'ditakdirkan untuk gagal'.
Hal senada diucapkan Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward.