Menurut Yadi sebetulnya kasus yang paling banyak pada waktu itu terjadi di Kecamatan Kalipucang. Itupun kemungkinan besar bukan warga lokal yang diam di tempat, melainkan aktivitas sebelumnya dari luar daerah.
"Di daerah Kalipucang sempat jadi pusat adanya DBD, kemungkinan besarnya Malaria. Alhamdulillah sampai hari ini tidak ada kasus," kata Yadi.
Baca Juga:
Dear Traveler Jangan Lupa Menjelajahi Indahnya Pegunungan Pangandaran
"Bulan juni 2022 ada eliminasi bahwa Malaria di Kabupten Pangandaran dinyatakan tidak ada , meskipun kemungkinan muncul jika tidak mencegah lingkungan bersih dengan baik," pungkasnya. [JP]