WahanaNews.co.id | Rencana aksi mogok kerja karyawan PT Pertamina (Persero) tengah menjadi sorotan publik. Wacana pemotongan gaji yang digulirkan direksi disebut-sebut sebagai pemicunya.
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama tak menepis kabar tersebut.
Baca Juga:
Buntut Pertamax Bermasalah, YLKI Desak Keadilan Bagi Konsumen yang Dirugikan
"Katanya begitu," katanya kepada detikcom, Kamis (23/12/2021).
Memang, rencana itu belum diterapkan. Meski demikian, pihaknya telah meminta agar direksi selalu menjalin komunikasi dengan para karyawan.
"Itu yang kami minta acara direksi selalu ada komunikasi dan koordinasi dan itu yang sering dimasalahkan oleh beberapa perwira Pertamina," katanya.
Baca Juga:
Pertamina EP Cepu Raih Pengakuan Bergengsi di Ajang ASRRAT Award 2024
Ahok pun mengonfirmasi rencana potong gaji untuk para pegawai. Lebih khusus, pegawai yang menjalankan pekerjaannya dari rumah.
"Ya untuk yang kerja dari rumah," imbuhnya.
Sementara, Komisaris Independen Pertamina Iggi Haruman Achsien memastikan saat ini tidak ada pemotongan gaji di perusahaan minyak dan gas milik negara itu.
"Saat ini tidak ada pemotongan gaji di Pertamina," katanya.
Dia menjelaskan lebih lanjut, dalam rangka adaptasi menyambut post pandemi, manajemen Pertamina sedang melakukan kajian program agile working, dengan holding/kantor pusat sebagai pilot project yang tugas dan pekerjaannya dapat dilakukan dari rumah. Terdapat opsi untuk memilih pola kerja dengan mekanisme work from office (WFO) atau work from home (WFH).
"Bagi yang memilih bekerja secara WFH akan ada penyesuaian pada upah dengan pertimbangan pada aspek/komponen transportasi. Bagi pekerja yang memilih WFO full tidak ada penyesuaian komponen gaji /tetap," jelasnya.
Dia menerangkan bahwa penyesuaian tersebut akan dilakukan perusahaan setelah persetujuan pekerja.
"Program ini rencananya akan diimplementasikan setelah pandemi berakhir. Sosialisasi akan terus dilakukan agar pekerja paham dengan mekanisme agile working ini dan saat ini program ini masih belum dijalankan. Komisaris meminta direksi untuk berhati-hati mengambil kebijakan dengan memperhatikan aspirasi yang ada," tambahnya
Sebagai informasi, serikat pekerja Pertamina tergabug dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) berencana melakukan mogok kerja. Mogok kerja rencananya digelar pada 29 Desember 2021 hingga 7 Januari 2022. [JP]