WahanaNews.co.id | Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Rahmad Handoyo mendukung penuh saran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar perusahaan-perusahaan memperbolehkan work from home (WFH) para pekerja demi menghindari kemacetan di jalan imbas seluruh pemudik pulang di waktu yang sama.
Handoyo meminta Kemenaker hingga Satgas Covid-19 membuat saran Kapolri ini jadi keputusan secara nasional demi kebaikan semuanya.
Baca Juga:
3 Kapal Tiba di Pelabuhan Gorontalo dengan Ratusan Penumpang
Awalnya Handoyo mengapresiasi sejumlah langkah pemerintah untuk mengantisipasi terkait arus balik Lebaran 2022, salah satunya dengan memperpanjang libur anak sekolah. Meski begitu, Handoyo menilai langkah itu belum cukup mengurai macet.
"Apakah itu cukup? Saya kira belum, karena apa? Ingat, Lebaran kali ini begitu sangat antusias karena sudah ketiga kali baru diizinkan mudik. Saya kira maklum, sehingga ketika potensi stuck, potensi macet parah, mestinya sudah diperhitungkan," kata Handoyo dilansir detikcom Jumat (6/5/2022).
Karena itulah, Handoyo menilai saran Kapolri Jenderal Listyo Sigit terkait WFH bagi para pekerja untuk seminggu ke depan juga tepat. Dia mendesak agar saran Kapolri ini dijadikan keputusan secara nasional.
Baca Juga:
Kawal Arus Mudik Hingga Balik Lebaran 2024, PLN Siaga di Zona Utama Transportasi Publik
"Terkait nasihat dan usul Kapolri, saya kira tidak sebatas saran. Saya setuju sekali apa yang disampaikan Pak Kapolri ya. Itu perlu dilakukan dalam bentuk kebijakan secara nasional antara Satgas Covid-19, Menaker, Polri, ya. Saya kira jadikan dalam bentuk keputusan agar dalam seminggu ini perusahaan-perusahaan karyawannya untuk bisa diizinkan WFH," ucapnya.
Anggota DPR Dapil Jateng V ini menyebut saran WFH dari Kapolri ini juga berkaitan dengan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia. Dia menyebut saran WFH ini bisa menghindari sejumlah risiko.
"Toh pada kesempatan melakukan WFH pun masih dalam proses atau taraf pandemi, sehingga ketika terjadi macet yang stuck dan berjam-jam, ada dua hal risikonya. Pasti kelelahan, stres, kemudian hal yang tidak diinginkan bisa dihindarkan. Orang yang sakit, orang kecapekan, bisa kita atasi kalau ada suatu hal yang tidak diinginkan. Itu tujuannya juga dalam rangka keselamatan transportasi, keselamatan Covid-19, dan juga keselamatan dari saudara kita yang begitu antusias mudik dan balik lagi ke tujuan Jabodetabek dan sekitarnya," jelasnya.
"Saya kira langkah bijak agar Satgas, kepolisian, Kemenkes, Kemendikbud, dan Kemenaker ambil keputusan bersama agar untuk mengurai kemacetan bisa digunakan WFH seminggu ke depan," lanjut dia.
Handoyo menilai pernyataan Kapolri ini tidak cukup sebatas saran. Sekali lagi, dia menegaskan agar saran ini dijadikan keputusan secara nasional khususnya di Jabodetabek.
"Saya kira semua akan maklum dan, ketika WFH pun, perusahaan-perusahaan akan memahami dan mematuhi kalau ada keputusan nasional. Kesimpulannya, saya kira saran Kapolri bisa jadi keputusan nasional agar dalam satu minggu ke depan agar bisa di-WFH-kan agar bisa mengurai. Justru saya dorong untuk jadi keputusan nasional untuk mengurai. Jadi tak cukup mengimbau dan saran. Jadi saran Kapolri kita angkat untuk keputusan nasional, khususnya untuk Jabodetabek," tuturnya. [JP]