WahanaNews.co.id | Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, membocorkan cara-cara tidak sehat yang digunakan para pengusaha besar untuk menghindari kerja sama dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Bahlil mengungkapkan hal tersebut dalam Penandatanganan Komitmen Kerja Sama dalam Program Kolaborasi PMA/PMDN dengan UMKM yang disiarkan di saluran YouTube BKPM TV, Sabtu (18/12/2021).
Baca Juga:
Kelulusan S3 Bahlil Lahadalia Ditangguhkan Universitas Indonesia
"Tidak ada dalam sebuah negara di dunia manapun yang maju itu tidak dilalui dengan kolaborasi. Di Korea, di Jepang, di China itu kolaborasi semua," katanya.
Dia mengaku mengetahui akal-akalan pengusaha atau investor yang tidak setuju kolaborasi melibatkan UMKM. Menurutnya pengusaha seperti nafsi alias mementingkan diri sendiri.
"Memang ciri pengusaha itu hatinya untuk berbagi itu ya nafsi-nafsi karena saya kan pernah jadi pengusaha besar juga. Kadang-kadang kita dibohongin juga 'oh ini sudah kolaborasi dengan UMKM' padahal UMKM itu usahanya punya dia juga, cuma pakai nama ABCD seolah-olah bahwa ini sudah UMKM," tuturnya.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Pengurus DPP Partai Golkar Periode 2024–2029
Menurutnya pengusaha tidak bisa lagi bermain-main seperti itu. Bahlil mengakui banyak yang meminta kepada dirinya untuk membiarkan para pengusaha memilih sendiri.
"Saya bilang kalau begini modelnya bukan pemerintah yang mengatur pengusaha tapi pengusaha yang mengatur pemerintah. Ini nggak bisa, yang benar itu adalah pemerintah mengatur pengusaha tapi pemerintah tidak boleh sewenang-wenang kepada pengusaha, harus berdiri sama tinggi duduk sama rendah untuk kemajuan rakyat bangsa dan negara. Ini yang harus dilakukan," tambahnya. (JP)