WahanaNews.co.id | Beberapa jalur kereta api di Sumatera Barat akan dipercepat reaktivasinya. Selain menopang pergerakan ekonomi, program ini juga untuk mendukung pariwisata.
Beberapa jalur yang menjadi prioritas itu antara lain Naras, Kota Pariaman menuju Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman.
Baca Juga:
Usai Terpilih Jadi Ketum Kadin di Munaslub, Begini Pernyataan Anindya Bakrie
"Reaktivasi jalur kereta api itu sudah masuk dalam rencana strategis. Tahun depan akan dilakukan penertiban terlebih dahulu," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Zulmafendi kepada wartawan di Padang, Jumat (19/11/2021).
Selain menjadi angkutan penumpang, jalur sepanjang 7,5 kilometer itu juga ditargetkan untuk sarana angkutan barang seperti CPO dan lainnya. Harapannya, reaktivasi jalur tersebut dapat meningkatkan konektivitas dan membangkitkan perekonomian masyarakat di Sumatera Barat.
"Jalurnya sudah ada sebenarnya. Kita tinggal melakukan penertiban dan membuka kembali," kata dia mengutip detikcom.
Baca Juga:
Berhasil Naik dari Posisi 102 ke 75 di Tahun 2023, Menko Airlangga: Saya Optimis Indonesia Capai SDGs Tahun 2030
Selain reaktivasi jalur kereta api Naras-Sungai Limau, Kementerian Perhubungan juga melakukan sejumlah peningkatan jalur kereta api Padang-Bukit Putus-Pauh Limo Padang dan normalisasi jalur kereta api pariwisata Sawahlunto.
Ia menjelaskan Direktorat Jenderal Perkeretapian sudah melakukan peningkatan jalur dan reaktivasi dari Muaro Kalaban-Sawahlunto. Jalur tersebut merupakan salah satu destinasi wisata, didukung perkeretapian yang unik menggunakan lokomotif dari uap "Mak Itam".
"Ini sudah siap, rencananya 1 Desember akan diresmikan. Mudah-mudahan Pemprov bisa mendukung program ini," harap Zulmafendi.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, menyambut baik rencana reaktivasi jalur kereta api. Audy menyebut, ketersediaan sarana transportasi massal bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.
Meski demikian, Audy juga menyadari bahwa saat ini kereta api di Sumbar belum menjadi pilihan utama masyarakat. Namun kondisi itu bisa jadi disebabkan juga oleh jangkauan jalur yang juga masih terbatas.
"Sumbar berbeda dari daerah lain, tidak seperti di Pulau Jawa yang jumlah penduduknya banyak dan mobilitas masyarakatnya tinggi. Selain itu, kereta api juga baru menjangkau daerah tertentu, ini juga menjadi faktor mengapa kereta api belum menjadi pilihan," sebutnya.
Jalur kereta api di Sumbar saat ini tersedia untuk rute Pulau Air-Simpang Haru-BIM-Duku-Pariaman dan Kayu Tanam. Sedangkan jalur tersedia sampai ke Payakumbuh, Sawahlunto dan Solok.
Audy menerangkan, jalur tersebut sudah ada bahkan sejak zaman kolonial. Jika tidak memiliki nilai ekonomi, menurutnya tidak mungkin dibangun jalur kereta api oleh pemerintah Hindia Belanda. (JP)