WahanaNews.co.id | Pemerintah jor-joran beli pesawat tempur. Tidak tanggung-tanggung sebanyak 42 pesawat jet tempur dibeli Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto mengatakan pembelian itu diperlukan mengingat saat ini Indonesia hanya memiliki 49 pesawat tempur, termasuk Sukhoi. Itupun, katanya mayoritas berumur 20-30 tahun.
Baca Juga:
Prabowo Bantu 20 Desa di Lombok untuk Mendapatkan Air Bersih
"Indonesia saat ini hanya mengandalkan 33 pesawat F-16 AM, BM, C dan D yang sudah berusia lebih dari 30 tahun, serta 16 pesawat Sukhoi 27 dan 30 dengan usia hampir 20 tahun sebagai pesawat tempur utama," ujar Donny
Pesawat tua tersebut memengaruhi kepada biaya perawatan. Dibutuhkan biaya ekstra untuk merawatnya pesawat-pesawat ini.
Maka dari itu, diputuskan membeli pesawat tempur Rafale dari Prancis. Prancis dipilih lantaran alutsista buatan Prancis kualitasnya tidak kalah dengan alutsista negara maju lainnya, terlebih Prancis mempunyai posisi tawar.
Baca Juga:
Ini Pesan Prabowo Untuk Mahasiswa Indonesia di Australia
"Posisi tawar Prancis di kancah internasional dan politik luar negerinya yang relatif lebih netral dibandingkan dengan negara Eropa menjadikan Prancis menjadi satu pilihan sumber pengadaan alutsista bagi Indonesia," ujar Donny.
Sementara itu, Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal (Purn) Chappy Hakim mengatakan pembelian pesawat tempur merupakan bagain dari memperkuat pertahanan Indonesia.
"Pesawat itu merupakan salah satu sub sistem dari sebuah sistem besar pertahanan udara," jelas Chappy. [JP]