WahanaNews.co.id | Sederet 'oleh-oleh' diboyong Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai melakukan kunjungan ke Riyadh, Arab Saudi menemui Pangeran Mohammed bin Salman al-Saud (MBS). Oleh-oleh yang dimaksud adalah rencana investasi besar-besaran Saudi di Indonesia.
Luhut mengatakan ada beberapa proyek yang ingin dikerjasamakan pihak Arab Saudi dengan Indonesia. Mulai dari proyek ibu kota negara (IKN) baru hingga suplai minyak bumi untuk kilang petrokimia.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Secara rinci untuk suplai minyak dari Arab Saudi, Luhut mengatakan besarannya sekitar 1,4 juta barel per hari yang bakal digunakan untuk kebutuhan kilang.
"Ada beberapa proyek yang ingin dikerjasamakan, termasuk ibu kota. Termasuk juga suplai crude oil ke Indonesia untuk petrochemical kita, sebanyak kira-kira 1,4 juta barel per hari," ungkap Luhut dalam konferensi pers virtual usai melakukan laporan ke Jokowi, dilansir detikcom Rabu (9/3/2022).
Berikutnya, Arab Saudi juga ingin melakukan kerja sama dan investasi pada rehabilitasi hutan bakau atau mangrove dan juga rehabilitasi batu karang di laut Indonesia.
Baca Juga:
Kanwil Kemenag Kaltara Alokasikan 221.000 Jatah Haji untuk Tahun 2025
Luhut juga menyebutkan Arab Saudi akan masuk ke dalam investasi proyek chip semikonduktor. "Dia juga mau masuk di dalam semiconductor investasi di sini," katanya.
Lembaga investasi Arab Saudi, Public Investment Fund atau PIF pun disebut Luhut bakal menyuntikkan investasi ke dalam lembaga SWF Indonesia Investment Authority (INA).
"Mereka juga mau masuk ke SWF kita, PIF milik mereka akan masuk ke INA dalam berbagai macam proyek," papar Luhut.
Setelah melapor soal 'oleh-oleh' dari Arab Saudi, Luhut langsung dapat titah khusus dari Presiden Joko Widodo. Apa itu?
Titah khusus itu adalah mempercepat realisasi investasi Saudi di Indonesia. Menurut Luhut, Jokowi memberikan titah kepadanya untuk membentuk task force alias satuan tugas untuk mempercepat realisasi investasi Saudi.
Satgas itu akan dikomandoi olehnya dan Menteri BUMN Erick Thohir. Akan ada 4 grup di dalamnya yang akan mengkaji dan membuat penawaran dari potensi investasi yang ingin dimasuki Pangeran MBS di Indonesia.
"Presiden sudah memutuskan membentuk seperti task force untuk itu, nanti di dalamnya ada saya sendiri dengan pak Erick, kemudian nanti ada 4 grup," ungkap Luhut.
Satgas tersebut hari ini akan memulai pekerjaan untuk memetakan potensi investasi yang ingin dimasuki pihak Saudi. Nantinya, Satgas akan kembali ke Riyadh untuk melanjutkan perundingan investasi. Baru kemudian, pihak Saudi akan berkunjung untuk pembicaraan teknis.
"Kita berharap pihak Riyadh akan datang kemari untuk nanti membicarakan teknis setiap proyek dan melihat potensi proyeknya," ungkap Luhut.
Bila semua sudah sepakat dia bilang Pangeran MBS sendiri yang akan menandatangani semua perjanjian kerja sama. Pangeran akan menyambangi Indonesia targetnya sebelum gelaran KTT G20 dilakukan akhir tahun nanti.
"Sebelum G20, Crown Prince akan datang dan berharap untuk menandatangani semua item proyek dengan pemerintah Indonesia," ujar Luhut. [JP]