WahanaNews.co.id | Krakatau International Port (KIP) melakukan penandatanganan perjanjian dengan ExxonMobil Cepu Limited, dalam rangka menjalin kerjasama pemanduan dan penundaan kapal pada Banyu Urip Marine Terminal (BUMT).
Penandatanganan itu dilaksanakan di Jakarta (10/3/2022) lalu, yang bertujuan untuk mendukung kegiatan Lifting minyak mentah dari Blok Cepu.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Rencana PLN Bangun SPKLU Seperti SPBU Demi Percepatan Green Energy
Kegiatan tersebut telah dilakukan langsung oleh CEO KIP Akbar Djohan yang juga dampingi Komisaris Utama KIP, Melati Sarnita dan Offshore Installation Manager ExxonMobil Cepu Limited Dana Ardian, dengan disaksikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim & Energi KemenkoMarves RI Basilio Dias Araujo.
"Kita sepaham bahwa Banyu Urip Marine Terminal atau BUMT ini merupakan Pelabuhan yang harus dikelola secara professional, kami selaku Badan Umum Pelabuhan (BUP) merasa terhormat dapat bekerja sama dengan ExxonMobil Cepu Limited, sebagai operator Blok Cepu, dan SKK Migas, selaku regulator hulu migas, dalam membantu kegiatan pandu dan tunda di Pelabuhan ini," ujar CEO KIP Akbar Djohan pada (11/03/2022).
Akbar Djohan juga menyampaikan harapan ke depan dengan adanya kerjasama ini.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Sebut Alasan Pemerintah Diskon Tarif Listrik Hanya 2 Bulan: Antisipasi Pasca Nataru
"KIP dapat terus berkolaborasi untuk kelancaran operasi produksi minyak dari Blok Cepu. Sehingga, bisa terus berkesinambungan sesuai dengan harapan dan berkontribusi dalam menurunkan biaya logistik nasional," ujarnya.
Offshore Installation Manager Exxon Mobil Cepu Limited, Dana Ardian mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak. Termasuk Kementerian ESDM, SKK Migas, Kementerian Perhubungan, dan para mitra Blok Cepu serta masyarakat Bojonegoro, Tuban dan Lamongan.
"Kerja sama ini akan membantu kita untuk semakin mengoptimalkan proses tata kelola operasi produksi migas, guna memenuhi kebutuhan energi nasional sekaligus membantu membangkitkan perekonomian Indonesia," jelas Dana.