WahanaNews.co.id | Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PMl) Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia menyebut belum ada rencana program vaksinasi booster keempat. Hal ini dikarenakan tak ada penelitian yang menyebutkan vaksinasi booster keempat diperlukan, hingga kini.
"Sampai saat ini, kita belum punya cukup pengetahuan ataupun evidence based apakah ini akan ada pengulangan vaksin ke-4, atau bahkan setiap tahun," sebutnya, dalam webinar Vaksin Booster Hindari Gelombang Ketiga, seperti dilansir detikcom, Selasa (18/1/2022).
Baca Juga:
PDHI Gorontalo Berikan Vaksinasi Gratis untuk Hewan Peliharaan
"Artinya kembali setiap tahun kita harus mendapatkan vaksinasi primer. Yang utama sekarang adalah bagaimana kita menyelesaikan kondisi pandemi ini," lanjutnya.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan apabila kondisi pandemi sudah berubah menjadi endemi, maka kebutuhan vaksin nantinya akan ditinjau kembali berdasarkan kajian-kajian, apakah vaksin dibutuhkan setiap tahunnya apa tidak.
Artinya, dijelaskan Nadia setiap tahunnya masyarakat harus mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Baca Juga:
Dinkes DKI Jakarta: Per 1 Januari 2024 Vaksinasi COVID-19 Berbayar
Tambahan informasi, saat ini kasus Omicron yang tercatat mencapai 840 orang. Hal ini diungkap oleh Nadia yang mengumumkan penambahan kasus Omicron di Indonesia per (17/1/2022).
Dari keseluruhan, 79 persen sudah divaksinasi lengkap. Karenanya, mayoritas yang terpapar Omicron bergejala Covid-19 ringan bahkan tanpa gejala.
Penemuan kasus Omicron hingga kini masih didominasi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), lantaran jumlah wisatawan terus meningkat, terutama dari Turki. [JP]