WahanaNews.co.id | Ukraina melancarkan serangan udara ke wilayah pendudukan Rusia di Donetsk pada Minggu (1/1). Serangan itu diklaim menewaskan 400 tentara Kremlin 300 lainnya luka-luka.
Berdasarkan kesaksian sejumlah blogger militer pro-Rusia dan Ukraina, gempuran berlangsung cepat setelah tengah malam saat pergantian tahun 2023 pada Minggu dini hari.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Gempuran itu menargetkan sebuah sekolah kejuruan di Makiivka, Donetsk, yang menampung banyak tentara cadangan Rusia yang dikirim ke medan perang.
Dari video yang disebut diambil saat serangan berlangsung, tumpukan puing-puing bangunan tampak hancur dan hangus hingga tak ada lagi tembok-tembok yang berdiri.
Pihak militer Kyiv menyebut serangan roket itu terjadi setelah setidaknya 22 drone ditembak jatuh di atas ibu kota Ukraina, Kyiv, seperti dikutip dari CNN.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
Kementerian Pertahanan Rusia pun mengaku serangan Ukraina menewaskan 63 prajuritnya, namun jumlah itu berbeda jauh dengan yang diklaim Ukraina.
Kemhan Rusia juga menduga serangan Ukraina itu menggunakan roket HIMARS buatan AS. Mereka lalu mengaku telah menembak setidaknya dua roket penyerang tersebut.
"Semua bantuan dan dukungan yang diperlukan akan diberikan kepada kerabat dan teman dari prajurit yang gugur," demikian pernyataan Kemhan Rusia, seperti dikutip Anadolu Agency, Senin (2/1).[zbr]