WahanaNews.co.id | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong penyelesaian pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak. Pembangunan ini menggunakan skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU), yang diharapkan akan mendukung pertumbuhan Pusat Ekonomi baru di Provinsi Jawa Tengah.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan tol ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan secara signifikan di kawasan Kaligawe dan Bandara Ahmad Yani yang kerap kali macet. Selain itu, Tol Semarang-Demak ini diintegrasi dengan tanggul yang memperkuat daya tahan Semarang bagian Utara dalam menghadapi banjir rob.
Baca Juga:
Pengamat Sebut PDIP Kalah di Jateng Karena Faktor Jokowi dan Prabowo
"Keberadaan Tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan tanggul akan memperkuat daya tahan Semarang bagian utara dalam menghadapi banjir rob," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dilansir dari detikcom, Jumat (28/1/2022).
Tol sepanjang 26,7 km ini terbagi menjadi dua seksi. Seksi 1 yakni Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,39 km dan Seksi 2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 km.
Saat ini untuk Seksi 1 sudah selesai lelang dini dan akan dimulai konstruksinya pada Januari 2022 yang ditargetkan akan selesai November 2024 dengan kebutuhan biaya sampai Rp 10,56 Triliun.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Sementara, saat ini Seksi 2 sudah mulai konstruksi dengan progres sampai 64% dan ditargetkan rampung Oktober 2022. Pembangunan Seksi 2 dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium Maratama-Studi Teknik (KSO) dan Konsultan Supervisi PT. Virama Karya (Persero) dengan biaya konstruksi sebesar Rp4,3 triliun.
Secara teknisnya, Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 ini rencananya memiliki dua Simpang Susun (SS) yaitu SS Sayung dan SS Demak. Kemudian, arah pelebaran pada jalan tol ini adalah pelebaran ke dalam yang memiliki 2x2 lajur awal dan 2x3 lajur akhir.
Dibangunnya Tol Semarang-Demak ini menjadi pendukung dalam peningkatan konektivitas di wilayah Jawa Tengah bagian utara.Tol ini juga menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi khususnya di wilayah Demak. [JP]