WahanaNews.co.id | Moderna telah memulai studi tentang vaksin booster yang menggabungkan formulasi yang dirancang untuk menangkis varian Omicron dengan vaksin Covid-19 yang sudah ada.
Partisipan pertama dalam penelitian ini telah diberi suntikan eksperimental dalam studi fase 2 untuk kandidat penguat bivalen spesifik Omicron. Suntikan ini menggabungkan vaksin Covid-19 Moderna saat ini.
Baca Juga:
Kanada Izinkan Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 6 Bulan hingga 5 Tahun
"Kami senang memulai studi kandidat booster bivalen kami yang mencakup kandidat spesifik Omicron dan vaksin Moderna Covid-19. Platform mRNA kami memungkinkan kecepatan dan fleksibilitas untuk membuat vaksin dipesan lebih dahulu untuk menargetkan varian baru saat mereka bangkit," kata CEO Moderna Stéphane Bancel, dikutip detikcom dari Mint.
"Tujuan kami adalah untuk tetap lebih cepat dari virus, dan kami berkomitmen untuk menghasilkan dan berbagi data dengan otoritas kesehatan masyarakat saat mereka bersiap," tambahnya.
Penelitian yang merupakan kelanjutan dari studi sebelumnya ini akan mengevaluasi imunogenisitas, keamanan, dan reaktogenisitas kandidat penguat bivalen spesifik Omicron sebagai dosis penguat tunggal pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas yang sebelumnya menerima vaksin Covid-19 primer dua dosis dan dosis booster, setidaknya tiga bulan yang lalu.
Baca Juga:
RSUD CAM Kota Bekasi Sediakan Layanan Vaksinasi Jenis Moderna
Moderna berharap bisa mendaftarkan 375 peserta uji coba yang akan dilakukan di sekitar 20 lokasi di Amerika Serikat. Secara terpisah, Moderna sedang mengevaluasi kandidat booster khusus Omicron dalam studi fase 3 di Inggris, bekerja sama dengan National Institute for Health Research (NIHR).
Mereka ingin bisa memulai dosis dengan penguat kandidat bivalen spesifik Omicron dalam penelitian itu segera. Selain Moderna, Pfizer Inc. juga sedang mempelajari vaksin yang menggabungkan kandidat penargetan Omicron dengan vaksin yang disetujui. [JP]