WahanaNews.co.id | Direktur Utama baru PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan PLN kini mencetak rekor baru dalam porsi Energi Baru Terbarukan yang mencapai 51 persen.
Hal ini diungkapkan oleh Darmawan setelah dirinya menanggapi rilisan terbaru Rencana Usaha Penyediaan tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
“RUPTL yang baru, baru saja dirilis, dan dalam RUPTL itu pertama kali dalam sejarah indonesia bahwa porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) adalah 51 persen. ini adalah green RUPTL yang belum pernah ada sebelumnya,” kata dia kepada wartawan, Senin (6/12/2021).
Dengan begitu, ia menilai PLN di bawah kepemimpinannya kedepan akan menjalankan misi di masa transisi di tubuh perusahaan.
Artinya ada peralihan dari pemanfaatan energi fosil ke dominasi energi baru terbarukan yang berkelanjutan.
Baca Juga:
Cegah Bahaya, ALPERKLINAS Ajak Masyarakat Laporkan Aktivitas di Dekat Jaringan Listrik ke PLN
Hal ini, sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang disampaikan Darmawan pada kesempatan yang sama tersebut.
Menteri Erick meminta Darmawan memimpin transisi terjadi secara halus. Beberapa poin yang akan menjadi pembicaraan Darmawan adalah terkait investasi, inovasi, teknologi dan kolaborasi.
“Untuk itu PLN harus mampu bertransisi itu secara smooth. Karena ini adalah masa perubahan dulu kita berbasis pada energi fosil, kedepan kita akan berbasis pada Energi Baru Terbarukan. Kenapa melakukan itu? Karena PLN itu peduli. Tetapi disini juga ada perjanjian internasional disini juga ada arahan dari Presiden, dari Menteri BUMN ada dari Menteri ESDM,” tuturnya.
Kendati begitu, ia menyampaikan dalam proses transisi tersebut perlu juga menjaga keseimbangan. Tujuannya untuk tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Bagaimana caranya? Itulah yang harus dipecahkan oleh PLN. Apakah ini suatu tantangan? Ini suatu tantangan, tapi itu semua harus bisa diurai atau dan bisa diselesaikan,” tegasnya. (JP)