WahanaNews.co.id | PT Brantas Abipraya (Persero) yang merupakan perusahaan konstruksi milik negara ini dipercaya untuk membangun Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Pembangunan TSTH2 ini pun resmi dimulai dengan seremoni groundbreaking (23/12), ditandai dengan peletakan batu pertama serta penandatanganan prasasti yang dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan; Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo; Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin; Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jhon Wempi Wetipo; Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan hadir pula Widyo Praseno, Direktur Operasi 2 Brantas Abipraya.
“Selaku kontraktor, Brantas Abipraya akan membangun beberapa infrastruktur, karena TSTH2 ini merupakan pusat riset dan inovasi pengembangan herbal dan hortikultura yang nantinya dapat menghasilkan bibit lokal yang unggul di Sumatera Utara,” ujar Miftakhul Anas selaku Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya melansir laman bumn.go.id.
Baca Juga:
BUMN Bangun Hunian untuk ASN dan Pegawai Hankam di IKN
Anas juga menambahkan beberapa pembangunan yang dilakukan diantaranya adalah Gedung Riset Pertanian, pembangunan Gedung Riset Herbal-1, pembangunan mess karyawan, Gedung Utilitas Riset, pembangunan Screen House sebanyak tiga unit, pembangunan Smart Green House, Rumah Kontrol Pertanian, Pos Jaga, pembangunan Gardu Listrik, dua unit Substation dan pembangunan infrastruktur kawasan. Pembangunan TSTH2 ini adalah bukti komitmen Brantas Abipraya yang terus berkontribusi untuk Indonesia yang saat ini adalah mendukung terwujudnya pusat riset dan inovasi tanaman obat dan hortikultura bertaraf internasional. Resmi dimulai pengerjaannya hari ini, proyek yang dibangun di atas lahan seluas lebih kurang 30 ha ini ditargetkan rampung pada tahun 2023.
Dikenal sebagai BUMN konstruksi terhandal dalam pembangunan bendungan, melalui pembangunan TSTH2 ini, Brantas Abipraya juga ingin menunjukkan keunggulannya dalam membangun infrastruktur. Saat ini selain TSTH2, BUMN konstruksi yang berusia 41 tahun ini juga sedang merampungkan Kawasan Strategis Wisata Nasional (KSPN) Borobudur dan KSPN Labuan Bajo yang digadang akan melahirkan waterfront city berkelas dunia di Nusa Tenggara Timur, serta Penataan Kawasan Kota Kupang. Ketiganya ini merupakan proyek strategis nasional (PSN) Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Tak hanya itu, turut mendukung Pemerintah dalam penanggulangan bencana Covid-19, Brantas Abipraya juga berkarya dalam mengoptimalisasi beberapa fasilitas penanganan Covid-19 di Indonesia yang tersebar di beberapa titik daerah, yaitu di RSD Wisma Atlet di Jakarta, RSUD dr. H. Abdoel Moeloek, Bandar Lampung, rehabilitasi area Wisma Werdhapura di Denpasar, Wisma Bima di Kabupaten Badung sebagai Ruang Isolasi Darurat Covid-19, dan optimalisasi fasilitas isolasi beberapa RS di Gorontalo, Sulawesi Tengah yaitu, RS Ainun Habibie, RSUD Aloei Saboe dan Mess Haji Gorontalo. Tak hanya itu, ditambah dengan kiprahnya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana pada bencana di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat dan berkontribusi mendukung percepatan rehabilitasi Kota Kupang, NTT pasca Badai Siklon Tropis Seroja ini juga telah membawa Brantas Abipraya menyabet penghargaan dari PUPR atas peran aktif Brantas Abipraya dalam pelaksanaan tugas rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana serta penanggulangan Covid-19 di tahun 2021.
Baca Juga:
Pemprov Sulbar Kecewa, Proyek Kantor Gubernur Belum Selesai oleh Kontraktor
“Kami akan terus mendukung pemerintah dalam meningkatkan dan percepatan infrastruktur nasional dengan selalu ada untuk Indonesia, memberikan yang terbaik lewat karya konstruksi Brantas Abipraya yang mumpuni, khususnya dalam pengerjaan TSTH2 ini kami optimistis dapat tuntaskan dengan tepat waktu dengan kualitas yang terbaik,” tutup Anas. [JP]