WahanaNews.co.id | Otoritas Ukraina melaporkan kondisi terbaru evakuasi warga sipil dari pabrik baja Azovstal di kota Mariupol yang terus digempur oleh pasukan Rusia selama berminggu-minggu lamanya. Para wanita, anak-anak serta warga sipil lanjut usia telah berhasil dievakuasi.
Pejabat Ukraina melaporkan pada Sabtu (7/5) bahwa evakuasi dilakukan di tengah upaya selama satu pekan lamanya untuk mengevakuasi ratusan orang selama Rusia menggempur pabrik tersebut.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Bagian dari operasi kemanusiaan Mariupol ini sudah berakhir," tulis Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk di aplikasi perpesanan Telegram, seperti dilansir detikcom, Minggu (8/5/2022).
Diketahui Pabrik baja Azovstal merupakan lokasi pertahanan terakhir bagi pasukan Ukraina di kota Mariupol. Pabrik ini menjadi menjadi simbol perlawanan terhadap upaya Rusia untuk merebut wilayah Ukraina timur dan selatan dalam perang yang berlangsung selama 10 minggu lamanya.
Selama gempuran tersebut, warga sipil hingga petempur Ukraina terus-menerus berada di bawah gempuran bom berat. Mereka terperangkap di bungker dan terowongan selama berminggu-minggu dengan makanan, air hingga obat-obatan yang terbatas.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Pada Sabtu (7/5) lalu, pasukan Rusia kembali menyerbu pabrik Azovstal dengan sejumlah tank dan artileri. Komandan militer Ukraina menyebut Rusia berusaha untuk mengusir para pasukan Ukraina dari kota tersebut.
Meski terus terdesak, pasukan Ukraina yang bertahan mengaku tak akan menyerah.
Gempuran tanpa henti ini membuat kota Mariupol hancur lebur. Pabrik baja Azovstal, salah satunya, sebagian besar telah hancur.
Selama jeda pertempuran, evakuasi warga sipil dimulai akhir pekan lalu, yang ditengahi oleh PBB dan Komite Palang Merah Internasional.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy melaporkan lebih dari 300 warga sipil telah diselamatkan dari pabrik. Pihak berwenang sekarang akan fokus pada evakuasi untuk yang terluka dan petugas medis, dan membantu penduduk di tempat lain di Mariupol dan pemukiman sekitarnya ke tempat yang aman.
Separatis yang didukung Rusia juga telah melaporkan total 176 warga sipil telah dievakuasi dari pabrik. Tidak jelas apakah masih ada warga sipil di pabrik tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan kemenangan di Mariupol pada 21 April lalu dengan memerintahkan penutupan pabrik baja dan menyerukan pasukan Ukraina di dalam pbarik untuk melucuti senjata. Rusia pun kemudian melanjutkan serangannya.
Kota Mariupol terletak di antara Semenanjung Krimea, yang direbut oleh Moskow, pada tahun 2014 dan bagian timur Ukraina yang diambil oleh separatis yang didukung Rusia tahun itu. Kota ini dianggap sebagai kunci untuk menghubungkan dua wilayah yang dikuasai Rusia dan memblokir ekspor ke Ukraina. [JP]