“Melihat tren pemakaian yang melampaui target, kerja sama yang telah dilakukan menghasilkan hal positif bagi kedua belah pihak. Oleh karena itu kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,” ujar Adi.
Dengan komitmen serapan 240 juta kWh pada tahun kedua, Adi berharap Semen Tonasa dapat lebih fokus dalam menjalankan bisnis utamanya, yaitu memproduksi semen, tanpa perlu memikirkan operasi pembangkit listrik.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Adi memaparkan, kondisi kelistrikan di Sistem Sulawesi Bagian Selatan saat ini mempunyai daya mampu sebesar 2.500 MW, dengan cadangan daya 503,26 MW.
Sesuai dengan RUPTL 2021 – 2030, PLN akan menambah kapasitas pembangkit sebesar 3.698 MW. Selanjutnya, untuk menyalurkan daya listrik tersebut juga akan dibangun 7.052 kms Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan 4.702 MVA Gardu Induk yang tersebar di seluruh Sulawesi.
“PLN sebagai perusahaan yang bergerak di sektor kelistrikan siap untuk memenuhi kebutuhan energi listrik guna mendukung perekonomian di Indonesia,” imbuhnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Di sisi lain, Direktur Strategi Bisnis dan Pengembangan Usaha Semen Indonesia Group, Aulia Mulki Oemar, mengucapkan terima kasih atas kepastian layanan yang diberikan PLN, komunikasi yang baik serta pasokan listrik yang diberikan PLN.
Menurutnya, momen ini menjadi hari bersejarah bagi Semen Indonesia Group dengan melanjutkan kerja sama yang terbukti sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak.
“Peningkatan produktifitas karena suplai energi listrik yang semakin baik atas program ini. Oleh karena itu, kami dari Semen Indonesia Group mengucapkan matur suwun sanget buat PLN, sehingga produksi kami tidak pernah berhenti,” ucap Aulia.