WahanaNews.co.id | Menkominfo Johnny G. Plate meminta agar e-Commerce lebih banyak tersedia produk-produk dalam negeri.
Melalui Forum Ekonomi Digital Kominfo, Menkominfo merapatkan barisan dengan melakukan pertemuan dengan bersama Menteri Perdagangan, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA).
Baca Juga:
Tips Belanja Cerdas di Era Digital
"Dalam pertemuan tadi disampaikan tugas masing-masing bagaimana e-Commerce kita bisa tumbuh dan platform digital bisa mengawal produk dalam negeri. Presiden sudah ambil langkah afirmatif dari belanja kementerian, lembaga, dan daerah di APBN tahun 2022 setidaknya Rp400 triliun dari potensi Rp1.000 triliun," ujar Johnny di Jakarta, Senin (4/4/2022).
Forum Ekonomi Digital Kominfo yang memasuki tahun keempat itu dibahas pula peran e-Commerce dapat memenuhi permintaan belanja pemerintah yang diisi dengan produk buatan lokal, seperti hasil dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Menurut Johnny, produk-produk dalam negeri tidak kalah akan kualitasnya dibandingkan dengan buatan impor. Kendati begitu, produk tersebut masih perlu didorong agar kualitasnya makin oke.
Baca Juga:
Uang Palsu Beredar di E-commerce, Bank Indonesia Buka Suara
"Belanja pemerintah ini benar-benar untuk diarustamakan pada produk dalam negeri, di samping itu memberikan dorongan dan semangat," ucapnya.
Kebijakan membelanjakan anggaran dengan membeli produk anak bangsa, diharapkan menjadi arus utama dan tidak hanya dilakukan pemerintah, tetapi juga sektor swasta.
"Semuanya ini hanya untuk kepentingan produk-produk karya anak bangsa dalam negeri. Betul-betul mendapatkan dukungan yang kuat dari kita sebagai bangsa dan pelaksanaan aturan itu dilakukan dengan sepenuh hati oleh platform digital," tutur Menkominfo.
Di saat bersamaan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa ini sejalan ini arahan dari Presiden Joko Widodo agar e-Commerce dibanjiri dengan produk lokal.
"Perlu komitmen dari pengelola e-Commerce itu sendiri. Kalau pasar tergantung siapa yang menyediakan. Saya ambil contoh dengan Sarinah yang 100% produk UMKM yang ditampilkan sekarang," imbuhnya.
"Tidak benar bahwa brand asing yang menarik trafik pengunjung. Saya kira ini harus ditiru teman-teman di e-Commerce. Apalagi sudah banyak produk buatan dalam negeri yang bagus-bagus," kata Teten.
idEA sendiri mengatakan saat ini produk digital mengampanyekan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dengan menggandeng 9,9 juta UMKM baru.
"Kita punya target 30 juta UMKM baru di 2023," pungkasn Ketua Umum idEA Bima Laga. [JP]