WahanaNews.co.id | Presiden Joko Widodo memutuskan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng (Migor) kepada masyarakat.
Hal itu menyusul harga bahan pangan tersebut yang naik cukup tinggi akibat lonjakan harga minyak sawit di pasar internasional.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
1. Gelontorkan Rp 6,9 Triliun
Dana yang dianggarkan untuk mengucurkan BLT minyak goreng sebesar Rp 6,9 triliun, bersumber dari anggaran Kementerian Sosial (Kemensos) Rp 6,15 triliun, dan TNI/Polri Rp 750 miliar.
Sumber pendanaan Kemensos berasal dari dana eksisting, sedangkan TNI/Polri menggunakan cadangan BUN.
"Totalnya ini Rp 6,9 triliun. Nah ini akan masuk ke dalam tentunya fleksibilitas dari APBN kita. Jadi kita cukup bisa mengabsorp hal-hal tersebut," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam diskusi virtual, Senin (4/4/2022).
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
2. Jaga Daya Beli di Ramadhan
Pemerintah mengucurkan BLT minyak goreng kepada 20,5 juta keluarga yang terdaftar dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH), serta 2,5 juta pedagang kaki lima (PKL).
Bantuan ini akan diberikan untuk tiga bulan yakni April, Mei dan Juni, masing-masing Rp 100 ribu tiap bulannya. BLT minyak goreng akan disalurkan sekaligus di bulan April sebesar Rp 300 ribu.
"Kita juga melakukan penebalan seperti BLT minyak goreng yang sudah disiapkan dan sudah disampaikan oleh Pak Presiden, kita amankan dan kita segera laksanakan khususnya dalam bulan Ramadan supaya masyarakat tidak terlalu khawatir, daya beli masyarakat tetap kita jaga," sebutnya. [JP]