WahanaNews.co.id | Balai Pengelola Observatorium Nasional (BPON) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), berhasil menangkap penampakan "Galaksi Kincir Angin Selatan". BPON memang memiliki beberapa buah teleskop yang bisa digunakan untuk riset dan astrofotografi.
Untuk kedua keperluan tersebut, teleskop-teleskop tersebut harus minimal memiliki kemampuan pointing (mengarah ke) dan tracking (mengikuti) target yang bagus. Dengan demikian, pengamatan target redup tertentu bisa dilakukan dalam waktu yang cukup lama untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.
Baca Juga:
Ratusan Umat NTT Akan Ikuti Misa Kudus Bersama Paus di Timor Leste
Dijelaskan Koordinator BPON Kupang Abdul Rachman, seperti dilansir detikcom, gambar yang ditampilkan adalah perbandingan antara citra hitam putih (di latar belakang) dan citra berwarha (di latar depan) yang memuat juga sebuah galaksi bernama M83.
Citra hitam putih diambil di BPON menggunakan teleskop refraktor Takahashi berdiameter 106 mm dengan oanjang fokus 530 mm. Dudukan teleskopnya (telescope mount) memakai tipe German equatorial.
"Adapun untuk merekam citranya digunakan kamera CCD dengan resolusi 3326x2504 pixel. Teknik yang digunakan untuk memperoleh citra tersebut cukup sederhana. Setelah teleskop diarahkan tepat ke target yakni M83, maka dudukannya diatur agar teleskop tersebut terus mengikuti target sehingga M83 dan bintang-bintang lainnya tetap berada di posisi yang sama di citra yang direkam selama 10 menit," urainya seperti dikutip dari situs Edukasi Sains Antariksa.
Baca Juga:
Oknum Polisi di Kupang Diduga Mencemarkan Agama saat Jumat Agung Terancam Dipecat
Selain itu, citra berwarna diambil dari https://www.patrikphoto.com/m83_en/. Untuk memperolehnya, selain kemampuan pointing dan tracking yang lebih baik, juga dibutuhkan peralatan yang lebih lengkap dan proses yang lebih lama dan lebih rumit.
Gambar itu diperoleh dengan menggunakan teleskop yang berukuran dan berpanjang fokus lebih besar daripada yang dipakai di BPON.
Selain itu, alatnya juga dilengkapi dengan filter astronomi untuk bisa menghasilkan beragam warna. Total waktu pemotretan dengan memakai 4 filter memakan waktu 6 jam 16 menit.
Setelah akuisisi data, proses dilanjutkan dengan pemrosesan data memakai beberapa software pengolah citra yang tentu saja membutuhkan ilmu tersendiri dan banyak kesabaran.
"Investasi yang dikeluarkan sebanding dengan hasil yang bisa kita lihat pada gambar perbandingan tersebut. Kendati demikian, gambar hitam putih sederhana itu ternyata mampu juga memberikan informasi astronomi. Dengan jelas kita bisa melihat bahwa M83 adalah sebuah galaksi spiral yang memiliki batang (bar) di tengahnya," sebutnya.
M83 atau lengkapnya Messier 83 dikenal juga dengan sebutan Southern Pinwheel Galaxy atau Galaksi Kincir Angin Selatan dan NGC 5236. Jaraknya diperkirakan sekitar 15 juta tahun cahaya.
Terlihat dari Bumi, M83 berada di dalam konstelasi Hydra. M83 jauh lebih kecil dari Galaksi Bimasakti. Namun ia memproduksi bintang dengan laju yang lebih cepat. Titi-titik berwarna pink pada citra berwarna adalah lokasi-lokasi tempat lahirnya bintang-bintang baru.
"Teleskop di BPON juga bisa menghasilkan citra berwarna. kali ini sengaja duambil citra hitam putih untuk menunjukkan bahwa dengan alat dan teknik yang lebih sederhana pun sebenarnya sudah bisa diperoleh informasi astronomi tertentu," tutup Abdul Rachman. [JP]