WahanaNews.co.id | Turis Ukraina diduga dijebak permainan karantina jadi sorotan. Kementerian Kesehatan memberi peringatan agar tak ada oknum memanfaatkan pandemi Covid.
"Mengimbau tidak ada oknum yang memanfaatkan situasi ini," ujar jubir vaksinasi Covid-19, dr Siti Nadia Tarmizi, kepada wartawan, Selasa (1/2/2022).
Baca Juga:
Rangga Daffa, Mengatasi Stunting Melalui Kreasi Puding Daun Kelor
Nadia menyampaikan karantina untuk WNA sudah ditetapkan dalam aturan. Jika pelaku perjalanan dinyatakan positif, ia harus menjalani isolasi dan tetap bisa minta pemeriksaan lab pembanding.
"Dan proses isolasi ini sudah dijalankan dan sudah ada hasil negatif dua kali pasca-isolasi dan sudah dinyatakan selesai isolasi," ujarnya.
Nadia mengajak seluruh pihak untuk menjaga keselamatan di tengah pandemi.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
Sebelumnya, dugaan 'permainan karantina' Covid-19 itu diungkapkan oleh Menparekraf Sandiaga Uno. Pengaduan tersebut diterima Sandi dalam bentuk surat elektronik.
Sandi menyebut korbannya wisatawan asal Ukraina yang mengadu kepada dirinya melalui e-mail. Wisatawan itu akan berlibur bersama anaknya ke Bali, lalu menjalani karantina sesuai dengan aturan.
Namun, saat hari terakhir karantina, hasil tes PCR dinyatakan positif, padahal mereka mengaku tak mengalami gejala.
"Minggu lalu, saya mendapat laporan dari salah satu wisatawan asal Ukraina bahwa ia bersama anak perempuannya yang berencana berlibur di Bali mendapat masalah," tulis Sandi dalam akun Instagram resmi miliknya, Sabtu (29/1).
Wisatawan tersebut lantas meminta pertolongan untuk dilakukan tes PCR ulang. Dia meyakini hasil tes tersebut salah, namun petugas tak mengizinkan mereka melakukan tes dari pihak lain selain yang disediakan petugas karantina.
Mereka lalu disodori perpanjangan karantina dengan biaya besar. Turis asal Ukraina ini merasa ditipu.
Kemenparekraf kata Sandi langsung merespons aduan tersebut. Kini turis tersebut sudah berlibur ke Bali. [JP]