WahanaNews.co.id | Ekonomi dunia dibayangi ancaman kenaikan harga alias inflasi. Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi) kenaikan harga akan sangat terasa pada harga pangan dan energi.
Indonesia dihadapkan oleh kemungkinan kenaikan harga pangan dan energi yang signifikan. Menurutnya, hal ini juga terjadi di berbagai negara.
Baca Juga:
Jaga Pasokan, Pemerintah Perbarui Kebijakan Pengendalian Minyak Goreng Pasca Lebaran
"Tidak mudah, terutama dua hal di seluruh negara yang sekarang ini naik semuanya. Yang pertama, energi, energi ini berarti BBM, gas, listrik semuanya naik, semua negara. Yang kedua pangan, naik semuanya," ujar Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional V Projo Tahun 2022 di Kabupaten Magelang, dilansir detikcom, Minggu (22/5/2022).
Jokowi menegaskan pemerintah akan berupaya agar tidak terjadi lonjakan kenaikan harga di kedua sektor tersebut. Presiden memberikan contoh kebijakan yang ditempuh Pemerintah agar tidak terjadi kenaikan harga minyak goreng.
Minyak goreng misalnya, Jokowi mengatakan sejumlah kebijakan telah diputuskan untuk menjaga kestabilan harga minyak goreng di pasaran. Namun, dia mengakui bahwa persoalan minyak goreng bukanlah hal mudah.
Baca Juga:
Minyakita Langka di Banyak Daerah, Konsumen Menjerit
Dia menjelaskan bahwa sejak Januari 2022 telah terjadi kenaikan harga minyak goreng yang disebabkan adanya kenaikan harga internasional.
"Karena harga minyak goreng terutama di Eropa, di Amerika naiknya tinggi, harga di dalam negeri ketarik (naik harganya)," jelas Jokowi.
Oleh karenanya, produsen minyak goreng di dalam negeri lebih memilih mengekspor minyak goreng dibandingkan memasok di dalam negeri, sehingga terjadi kenaikan harga minyak di dalam negeri karena kelangkaan stok. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Jokowi menyatakan dia dan jajarannya telah memutuskan beberapa kebijakan untuk mengatasi persoalan tersebut.