WahanaNews.co.id | Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku senang beberapa perusahaan asing telah meninggalkan negaranya.
Diketahui bahwa invasi Moskow ke Ukraina memicu rentetan sanksi dari negara-negara Barat dan membuat perusahaan-perusahaan asing ramai-ramai angkat kaki dari Rusia.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
Seperti dilansir detikcom dari Reuters, Jumat (27/5/2022), Putin berharap bisnis dalam negeri akan bisa menggantikan perusahaan-perusahaan asing itu.
Dia juga memperingatkan Barat bahwa Moskow masih akan mencari cara untuk mendapatkan teknologi canggih dan barang-barang mewah.
Dalam pernyataannya, Putin menyebut operasi militer ke Ukraina sebagai titik balik dalam sejarah Rusia. Dia menyebutnya sebagai pemberontakan Moskow terhadap Amerika Serikat (AS), yang dituduhnya telah mempermalukan Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet tahun 1991 silam.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Selain kematian dan kengerian perang, konflik dan upaya Barat untuk mengisolasi Rusia sebagai hukuman telah menghambat pertumbuhan ekonomi global dan memicu gelombang inflasi ketika harga gandum, minyak goreng, pupuk dan energi melambung tinggi.
Sejak perang terjadi, sejumlah investor asing utama mulai dari BP hingga Korporasi McDonald's memutuskan keluar dari wilayah Rusia saat perekonomian Moskow menghadapi kontraksi terburuk sejak runtuhnya Soviet beberapa tahun lalu.
"Terkadang ketika Anda melihat mereka yang pergi -- bersyukur, mungkin? Kita akan menduduki ceruk mereka: bisnis kita, produksi kita -- itu telah berkembang, dan itu akan dengan aman di lapangan yang dipersiapkan mitra-mitra kita," ucap Putin.