WahanaNews.co.id | Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka-bukaan soal SoftBank Corp yang batal berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim). Apa kata Luhut?
1. SoftBank Mundur Sejak Sahamnya Drop
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Mantan Menkopolhukam itu menjelaskan bahwa SoftBank mundur dari proyek IKN setelah saham perusahaan tersebut anjlok.
"Kalau SoftBank itu memang dari awal sudah mundur dia sejak dia sahamnya drop," kata Luhut di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (15/3/2022).
2. Masayoshi Tak Lagi di Dewan Pengarah IKN
Baca Juga:
Urungkan Niat Jadi Investor IKN, Softbank Alihkan Dana ke Sumbar
Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son pun dipastikan tak lagi menjadi bagian di dewan pengarah pembangunan IKN.
Selain Masayoshi, dewan pengarah diisi oleh Putra Mahkota Abu Dhabi Sheiks Mohamed Bin Zayed (MBZ), dan Mantan Perdana Menteri Inggris periode 1997-2007 Tony Blair. Kini Masayoshi hengkang.
"(Posisi Masayoshi di dewan pengarah) nggak lagi," kata Luhut.
Bos perusahaan Jepang itu menyatakan tidak akan berinvestasi dalam proyek IKN Nusantara. Pemerintah akan mencari pengganti Masayoshi di dewan pengarah pembangunan IKN.
3. Arab-Abu Dhabi Tinggalkan SoftBank
Penyebab lain kenapa SoftBank batal berinvestasi di IKN Nusantara karena Arab Saudi tidak lagi menempatkan dananya di SoftBank Vision Fund.
Softbank Vision Fund diluncurkan pada 2017, didukung oleh Arab Saudi dalam penghimpunan dana tahap pertama, namun di tahap kedua Arab tak lagi ikut. Selain Arab Saudi, Abu Dhabi juga tidak lagi menempatkan dananya ke Softbank Vision Fund.
Oleh karena itu, Indonesia akan melakukan pendekatan kepada Arab Saudi untuk berinvestasi langsung di Indonesia, tanpa melalui SoftBank.
"Nah sekarang dana dari yang tadinya ke SoftBank itu dana vision keduanya itu nggak jalan, US$ 100 miliar itu, ya itu yang kita coba ambil sekarang dari MBS, dari Saudi dan dari Abu Dhabi," tambahnya.
4. RI Dekati Arab-Abu Dhabi
Luhut sudah melakukan pendekatan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS) bin Abdulaziz al-Saud. Indonesia juga melakukan pendekatan kepada Abu Dhabi.
Dijelaskan Luhut, Abu Dhabi akan masuk ke proyek IKN melalui Sovereign Wealth Fund dengan angka kira-kira US$ 20 miliar. Sementara dengan Arab Saudi masih dalam pembahasan. [JP]