WahanaNews.co.id | Aliansi militer Atlantik Utra atau NATO berencana untuk menempatkan militer permanen di perbatasan. Rencana itu dilakukan sebagai upaya melawan agresi Rusia di masa depan.
Dilansir detikcom dari Reuters, Minggu (10/4/2022) Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan rencana penempatan pasukan militer di daerah perbatasan-perbatasan anggota NATO.
Baca Juga:
KRI Diponogoro-365 Uji Kemampuan Dengan Kapal NATO Di Laut Mediterania
Hal itu dilakukan sebagai "konsekuensi jangka panjang" dari tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Apa yang kami lihat sekarang adalah kenyataan baru, sebuah normal baru bagi keamanan Eropa. Oleh karena itu, kami sekarang telah meminta komandan militer kami untuk memberikan opsi untuk apa yang kami sebut pengaturan ulang, adaptasi jangka panjang NATO," kata Stoltenberg dalam sebuah wawancara dengan surat kabar The Telegraph.
Stoltenberg, yang baru-baru ini mengatakan kan memperpanjang masa jabatannya sebagai kepala aliansi selama satu tahun, juga mengatakan bahwa keputusan tentang pengaturan ulang militer akan disepakati pada pertemuan puncak anggota NATO yang akan diadakan di Madrid pada bulan Juni mendatang.
Baca Juga:
NATO Panik, Putin Cetak Kemenangan Baru di Ukraina
Diketahui invasi Rusia ke Ukraina telah memicu krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Invasi yang terjadi membuat negara-negara Barat memikirkan kembali kebijakan pertahanan mereka.
Putin baru saja menunjuk komandan militer baru untuk memimpin invasi Rusia di Ukraina. Putin menunjuk mantan komandan operasi militer Rusia di Suriah, Alexander V Dvornikob. [JP]