WahanaNews.co.id | Disela-sela kunjungannya ke Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada Selasa (30/11/2021) Presiden Jokowi memastikan stok beras nasional di Indonesia saat ini cukup. Jokowi mengklaim di tahun 2021 ini pemerintah belum melakukan impor beras.
"Kita tahu bahwa tahun ini, tahun 2021, sampai hari ini kita belum melakukan impor beras sama sekali. Kenyataannya stok kita masih pada posisi yang sangat baik," ujar Jokowi, di kanal YouTube Sekretariat Presiden, seperti dilansir poskota.
Baca Juga:
Menteri Erick Thohir Pastikan Tiket Pesawat Turun Harga Jelang Nataru
Di lain hal, Jokowi juga menyebut produksi beras di Jawa Timur mencapai 5,7 juta ton per tahun.
"Secara keseluruhan di Provinsi Jawa Timur ini produksinya 5,7 juta ton beras untuk memenuhi kebutuhan Jawa Timur maupun juga untuk mensuplai provinsi lain secara nasional," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden meresmikan Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Negara juga meresmikan Bendungan Gongseng di Bojonegoro secara virtual.
Baca Juga:
Menyambut Akhir Tahun 2024 di HARRIS Resort Waterfront Batam
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa pemerintah tidak akan impor beras sampai Juni 2021.
Bahkan apabila panen bagus dapat dipertahankan maka sampai akhir tahun tidak ada impor beras.
Demikian disampaikan Jokowi saat meninjau panen padi di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (21/4/2021).
Presiden menjelaskan bahwa pemerintah sebetulnya tidak senang dan tidak suka impor beras, tetapi karena hitung-hitungan banyak persawahan yang kena banjir, kemudian situasi pandemi kadang-kadang perlu tambahan beras untuk cadangan.
"Hitungan kalkulasi itu waduh, sehingga perlu tambahan beras untuk cadangan. Jadi pemerintah sebetulnya tidak senang dan tidak suka impor," tandas Kepala Negara.
Jokowi juga mengungkapkan pemerintah terus membangun pertanian yang semakin baik produksinya, dan diharapkan akan menjadi sebuah ketahanan pangan bagi negara. "Tentu saja kita ingin swasembada pangan," ujarnya. (JP)