WahanaNews.co.id | Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengatakan ternak babi yang mati mendadak di kabupaten itu berdasarkan hasil uji laboratorium positif terkena virus African Swine Fever (ASF).
"Guna mencegah penularan semakin meluas, kami menyarankan peternak rutin membersihkan kandang secara berkala, termasuk menyemprotkan cairan disinfektan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Parigi Moutong Normawati Said di Parigi, Kamis (8/7/23).
Baca Juga:
DPKH Kaltim Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Sapi dan Kambing Cukup
Ia menjelaskan, virus ini sangat berbahaya terhadap ternak babi, bila satu ekor ternak telah terpapar maka penularan kepada ternak lain akan cepat.
Sebab, ASF merupakan virus terbaru yang menyerang babi, dan belum ditemukan vaksin maupun obat penawar, sehingga penting bagi peternak menjaga kebersihan kandang dan kebersihan ternak.
"Virus ini bukan flu babi yang diindikasikan dapat menular kepada manusia," ujarnya.
Baca Juga:
Pemprov Sulteng Perketat Pengawasan Lalu Lintas Ternak Cegah ASF
Menurut data instansi terkait, sekitar 11.462 ekor babi mengalami sakit, kemudian sekitar 1.582 ekor mati, sedangkan ternak yang dijual dan potong paksa dalam kondisi sakit sebanyak 16.576 ekor, dan tertangani sekitar 4.380 ekor.
Peternak juga disarankan melakukan isolasi, dan tidak menjual ternaknya ke luar wilayah, supaya pencegahan dapat dilakukan lebih efektif.
Hal ini sesuai edaran Bupati Parigi Moutong, melarang untuk sementara waktu mendistribusikan maupun memperdagangkan ternak babi ke luar daerah, dan ternak yang sakit segera dipotong dan segera dikubur serta tidak membiarkan bangkai di tempat terbuka.