WahanaNews.co.id | Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan jajarannya bersama stakeholder terkait bekerja keras untuk mengurai arus balik Lebaran 2022.
Salah satu yang dia sarankan adalah agar instansi swasta maupun pemerintah menerapkan work from home (WFH) selama satu minggu.
Baca Juga:
Putra Kelahiran Serui, Irjen Pol Alfred Papare Menjadi Kapolda Papua Tengah
"Tentunya kita juga imbau untuk mengurai arus balik khususnya bagi instansi-instansi baik swasta atau pemerintah yang masih memungkinkan untuk satu minggu ini bisa melaksanakan aktivitas dengan gunakan media yang ada, seperti online, work from home," kata Sigit.
Pernyataan tersebut disampaikan Sigit dalam jumpa pers usai meninjau penerapan protokol kesehatan (prokes) di lokasi wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, Kamis (5/4/2022).
"Tentunya itu (WFH) menjadi salah satu yang kita sarankan sehingga arus balik ini betul-betul bisa kita jaga. Namun tentunya tidak mengganggu aktivitas di institusi ataupun di kantor-kantor yang ada," sambungnya.
Baca Juga:
Komjen Ahmad Dofiri Resmi Jabat Wakapolri
Sigit mengatakan saran penerapan WFH sepekan ke depan itu tentunya perlu dikoordinasikan. Dia berharap pihak perusahaan atau instansi pemerintah bisa berkoordinasi dengan karyawan atau pegawainya, sehingga tidak terjadi kendala.
Sigit berharap proses kegiatan masyarakat tetap bisa berjalan dengan baik. Namun masyarakat juga tidak harus sampai menghadapi risiko kepadatan arus balik di tanggal 7, 8, dan 9 Mei 2022.
"Tentunya ini pilihan-pilihan yang bisa dilakukan dan tentunya harapan kita semua bahwa arus balik tahun ini bisa kita kelola dengan baik, masyarakat bisa kembali beraktivitas ke kantor, bekerja kembali dan di dalam perjalanannya bisa tetap nyaman. Petugas kita akan all out memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," jelas eks Kabareskrim Polri ini.
Meski demikian, Sigit mengatakan Polri bersama stakeholder terkait telah menyiapkan strategi pengaturan lalu lintas untuk menghadapi arus balik Lebaran 2022. Beberapa strategi yang digunakan sama dengan arus mudik, yakni dari contraflow hingga one way.
Menurut Sigit, strategi rekayasa lalu lintas itu untuk mencegah serta mengurai kepadatan arus balik Lebaran. Arus balik sendiri sudah terlihat karena terjadi peningkatan volume kendaraan di beberapa ruas jalan, khususnya wilayah Jawa Barat yang mengarah ke Jakarta.
"Sama seperti pada saat mudik kemarin maka rekayasa ataupun strategi mulai dari bagaimana mengatur confraflow, lalu bagaimana pengaturan one way," kata Sigit.
Sigit menjelaskan penerapan rekayasa lalu lintas arus balik akan tetap bersifat situasional dengan memperhatikan dinamika yang berkembang di lapangan.
"Jadi memang kita memiliki indikator-indikator di mana pada saat di jalan tol sudah melebihi 5.000 per jam kita mulai dengan contraflow. Begitu lewat dari 6.000 masuk ke 7.000 kendaraan, maka kita laksanakan one way. Sehingga secara periodik ini akan kita ikuti," jelas Sigit.
Selain rekayasa di jalan tol, Sigit menuturkan ada strategi pengaturan lalu lintas di wilayah Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Adapun persiapannya adalah dengan menambah kapal dan dermaga guna mengurai kemacetan.
"Kemudian rest area yang ada di sekitar Bakauheni juga tentunya sudah kita persiapkan. Sehingga masyarakat yang harus antri bisa istirahat di rest area sambil menunggu informasi dari petugas tentang kesiapan kapal dan dermaga yang kosong. Sehingga kemudian masyarakat dapat menunggu dengan nyaman," ujar Sigit.
Dalam kesempatan ini, mantan Kabareskrim Polri ini pun menyampaikan imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali ke Jakarta lebih awal sebelum tanggal 6, 7, 8 Mei 2022, yang diprediksi sebagai puncak arus balik.
Namun, lanjut Sigit, apabila masyarakat terpaksa kembali pada 6-8 Mei, Polri bersama stakeholder lainnya juga telah mempersiapkan beberapa strategi untuk mengantisipasi dan mengurai potensi kemacetan.
"Strategi untuk menghadapi arus balik sudah kita siapkan, mulai dari rencana one way yang mungkin kita laksanakan mulai dari tol Kalikangkung sampai Km 70. Kemudian akan kita atur dari Km 70 ke Km 42 sampai Halim, dengan strategi yang ada, apakah one way atau contraflow," ucap Sigit.
Lebih lanjut, mantan Kapolda Banten ini menuturkan setiap kebijakan rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan akan disosialisasikan terlebih dahulu ke masyarakat.
"Kita akan informasikan kepada masyarakat, kita sosialisasikan sebelumnya, sehingga masyarakat kita harapkan mendapatkan info lebih awal dan tidak menunggu pada saat mulai ada rekayasa yang kita laksanakan," tutur Sigit. [JP]