WahanaNews.co.id | Bank lokal Lebanon dilaporkan menutup rekening para warganya yang berada di luar negeri. Hal ini diketahui terjadi karena krisis di Lebanon membuat bank-bank kekurangan uang.
Dilansir detikcom dari Al Jazeera, Selasa (8/3/2022), salah satu warga yang mengalami penutupan rekening adalah Maliha Badr Raydan. Dia adalah warga Lebanon yang tinggal di Inggris dan menyimpan uang di Bank Audi.
Baca Juga:
Heboh Uang Rp 400 Juta Milik Nasabah BRI Raib, Ternyata Terjerat Investasi Bodong
Suatu hari dia menerima telepon tak terduga dari manajer cabang Bank Audi di Lebanon, telepon itu memberitahukan rekening miliknya telah ditutup. Raydan mengatakan pihak bank meninggalkan cek senilai saldo di rekeningnya itu dan dititipkan ke notaris.
"Mereka hanya meninggalkan cek senilai saldo rekening saya di notaris," cerita Raydan.
Namun nyatanya apabila dirinya menerima cek, justru akan mempersulitnya untuk mengambil tindakan hukum terhadap bank. Pasalnya, bank menahan uang Raydan di Lebanon dan tidak bisa diambil lewat mata uang asing.
Baca Juga:
Babak Baru Kasus Raibnya Rp 68 Juta Saldo Nasabah BCA
Di sisi lain, apabila cek mau diambil harus ada beberapa kesepakatan yang mesti ditandatangani. Kesepakatan itu melepaskan hak nasabah untuk mentransfer dana mereka ke luar negeri dalam mata uang asing. Bila menolak pihak bank akan mengambil tindakan hukum untuk melakukannya.
Masalahnya yang lebih buruk lagi adalah cek yang dikirim oleh bank ini kemungkinan tidak dapat diuangkan di mana pun. Pasalnya, bank-bank Lebanon mulai bangkrut dan menahan diri untuk mengelola dana masyarakat, termasuk pembukaan rekening baru.
Raydan adalah satu dari lusinan warga negara ganda Lebanon-Inggris yang tinggal di luar Lebanon dan telah menerima telepon serupa dari Bank Audi soal penutupan rekening banknya.