WahanaNews.co.id | Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bantuan militer tambahan senilai USD 800 juta atau Rp 11,4 triliun untuk Ukraina.
Bantuan tambahan ini memperluas cakupan sistem yang disediakan untuk menyertakan artileri berat menjelang serangan Rusia lebih luas yang diperkirakan di Ukraina bagian timur.
Baca Juga:
BTS akan Mengunjungi White House, Bahas Rasisme Anti Asia
Dilansir detikcom dari Reuters, Kamis (14/4/2022), paket bantuan tambahan dari AS untuk Ukraina itu mencakup sistem artileri, peluru artileri, kendaraan lapis baja pengangkut personel dan kapal pertahanan pesisir tanpa awak. Dengan tambahan ini, total bantuan militer AS untuk Ukraina kini mencapai lebih dari USD 2,5 miliar.
Pengumuman soal bantuan militer tambahan ini disampaikan Biden pada Rabu (13/4) waktu setempat, setelah dia berbicara via telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dalam pernyataan tertulis, Biden juga menyatakan dirinya telah menyetujui transfer helikopter tambahan. Dia menyebut peralatan yang diberikan kepada Ukraina 'sangat penting' untuk menghadapi invasi Rusia.
Baca Juga:
Korut Siapkan Uji Coba Nuklir Ditengah Covid-19
"Kita tidak bisa beristirahat sekarang. Seperti yang saya yakinkan kepada Presiden Zelensky, rakyat Amerika akan terus mendukung rakyat Ukraina yang berani dalam perjuangan mereka untuk kebebasan," sebut Biden dalam pernyataannya.
Paket bantuan militer tambahan ini mencakup 11 unit helikopter Mi-17, yang dialokasikan untuk Afghanistan sebelum pemerintahan yang didukung AS kolaps tahun lalu.
Bantuan tambahan itu juga mencakup 18 unit howitzer 155 mm, beserta 40.000 peluru artileri, radar penangkal artileri, 200 kendaraan lapis baja pengangkut personel dan 300 unit drone atau pesawat tanpa awak jenis Switchblade. Ini menjadi momen pertama AS mengirimkan howitzer kepada Ukraina.