"Mempunyai (perusahaan) seperti VMware...akan membuka banyak pintu signifikan terhadap portfolio mereka yang saat ini tidak terbuka untuk mereka," jelas Newman.
Untuk melakukan akuisisi ini, Broadcom sudah mengantongi komitmen dari sejumlah konsorsium bank untuk mendapat pendanaan sebesar USD 32 miliar.
Baca Juga:
Startup Frank Diduga Tipu JP Morgan Rp 2,6 Triliun, Begini Kronologinya
Pada 2018 lalu Broadcom pun sempat punya rencana bombastis, yaitu mengakuisisi Qualcomm. Namun niat Broadcom tersebut dihalangi oleh Presiden AS saat itu, Donald Trump, atas alasan keamanan nasional.
Sejak itu, Broadcom sudah 'belanja' sejumlah perusahaan lain. Sebut saja CA Technologies yang diakuisisi senilai USD 18,9 miliar dan divisi keamanan Symantec senilai USD 10,7 miliar.
Mereka juga sempat menjajaki kemungkinan akuisisi SAS Institute, namun niat tersebut tak dilanjutkan. [JP]