CNN telah menghubungi Transportasi Luar Angkasa untuk komentar lebih lanjut tentang rencana peluncurannya tetapi belum menerima tanggapan.
Hubungan lama China dengan teknologi roket berawal dari pertempuran Kai-Keng pada tahun 1232. Saat itu, China ingin menangkis penjajah Mongol menggunakan rentetan panah api yang terbang.
Baca Juga:
Dear Traveler! Ini Tips dari Pilot Bagi Kamu yang Takut Terbang
Pemanah China menempelkan tabung bambu berisi bubuk mesiu ke panah mereka dan menyala saat diluncurkan.
Dalam konteks persaingan langit saat ini, musuh utama China sekarang adalah AS dan Rusia. Sedangkan wilayah yang diperebutkan adalah stratosfer dan orbit bumi bagian bawah.
Taruhannya juga tinggi. "Transportasi suborbital global dan pendapatan pasar pariwisata ruang angkasa diperkirakan akan berkembang sebesar 16,8%. Ukuran pasar diproyeksikan meningkat dari USD 423,7 juta pada tahun 2020 menjadi USD 1,44 miliar pada tahun 2028," menurut analisis terbaru oleh Emergen Research. [JP]