Sebagian besar sistem peringatan gempa dan tsunami cenderung fokus pada pelacakan gelombang seismolog periode pendek hingga menengah, meninggalkan gelombang dengan periode yang lebih lama, yang masih mampu menghasilkan tsunami berpotensi mengancam korban jiwa.
Ilmuwan ingin menetapkan tujuan jangka panjang untuk merancang sistem yang dapat secara otomatis mendeteksi dan memperingati daerah pesisir tentang gempa penyebab tsunami.
Baca Juga:
22 Tsunami Gate dan 20 Akselerograf Siap Deteksi Bahaya Megathrust di Banten
"Studi ini adalah contoh yang bagus tentang bagaimana kami dapat memahami peristiwa ini bekerja dan bagaimana kami dapat mendeteksinya lebih cepat sehingga kami dapat memiliki lebih banyak peringatan di masa depan," pungkas Judith Hubbard, Ahli Geologi di Earth Observatory of Singapore. [JP]