WahanaNews.co.id | Matahari semakin aktif, hal ini bisa dilihat dari aktivitas bintik Matahari.
Menurut prediksi, siklus kegiatan Matahari saat ini harusnya ringan, tetapi yang terjadi tidak terlalu sesuai prakiraan.
Baca Juga:
Viral Kemunculan 2 Matahari di Sumatera Barat, BMKG Beri Penjelasan
Saat ini, jumlah sunspot (bintik Matahari) yang digunakan sebagai ukuran untuk aktivitas surya, jauh lebih tinggi daripada nilai yang diperkirakan dan dihitung oleh NOAA juga NASA.
Jumlah bintik Matahari telah secara konsisten lebih tinggi dari tingkat yang diprediksi sejak September 2020.
Walau begitu, Matahari sebenarnya memang benda yang dinamis, bisa dilihat dari siklus aktivitas medan magnet setiap 11 tahun.
Baca Juga:
Tahun 2024 Indonesia Bakal Alami Hari Tanpa Bayangan, Simak Jadwalnya
Siklus-siklus ini memiliki puncak yang ditandai dan palung yang dikenal sebagai maksimum matahari dan minimum matahari, yang dihitung oleh para ilmuwan surya berdasarkan angka sunspot.
Yang jadi masalah, jumlah bintik matahari selama 18 bulan terakhir telah secara konsisten lebih tinggi dari prediksi. Matahari saat ini sudah memiliki 61 bintik matahari, dan masih ada sisa masa lebih dari tiga tahun sebelum mencapai periode maksimum matahari.
Pada tahun 2014, tim ilmuwan yang dipimpin oleh fisikawan Surya Scott McIntosh dari Pusat Nasional AS untuk penelitian atmosfer menemukan bahwa waktu 11 tahun hanyalah rata-rata.