Kini, Erdogan menghadapi tekanan akibat krisis ekonomi di negara itu. Inflasi Turki mencapai level tertinggi selama dua dekade, melonjak hingga 36% awal bulan.
Para ahli bahkan meramalkan inflasi bisa menembus 50%. Harga makanan dan minuman naik vampir 44% setiap tahun.
Baca Juga:
Turki Bekuk 34 Mata-mata Israel yang Incar Warga Palestina
Lira Turki juga makin terpuruk terhadap dolar AS, bahkan longsor 44% di tahun lalu. Situasi ekonomi itu disebut akibat kebijakan pemotongan suku bunga tak lazim yang didesak Erdogan.
Sebelumnya, wacana perubahan nama itu telah lebih dulu muncul pekan lalu lewat video promosi bertajuk 'Turkiye' dengan tone wisata. Hanya butuh waktu sepekan, hingga wacana itu terealisasi. [JP]