Ledakan juga menghasilkan gelombang kejut, panas, dan radiasi pengion yang mematikan. Puing-puing radioaktif dibawa angin kencang ke atmosfer, kemudian mengendap di Bumi sebagai kejatuhan radioaktif.
Ledakan ini mengakibatkan jumlah korban yang sangat besar. Kehancuran, kematian, cedera, dan penyakit yang diakibatkan ledakan di Hiroshima berdampak jangka panjang.
Baca Juga:
Rusia Siap-siap Luncurkan Senjata Nuklir ke Luar Angkasa, AS Ketar-ketir
B. Dikirim Pesawat hingga Berbentuk Rudal
Senjata nuklir yang pertama adalah bom yang dikirim pesawat. Namun belakangan, hulu ledak dikembangkan untuk rudal balistik strategis, yang sejauh ini telah menjadi senjata nuklir terpenting.
Selain itu, senjata nuklir taktis yang lebih kecil juga telah dikembangkan seperti untuk proyektil artileri. Nuklir juga dikembangkan untuk ranjau darat, muatan anti kapal selam, torpedo, dan rudal balistik.
Baca Juga:
Prabowo-Gibran Unggul Lebih 50% Versi Quick Count, HBB Provinsi Jambi: Rajut Kembali Kebersamaan
Pada tahun 2010 Amerika memiliki sekitar 9.400 hulu ledak dari sembilan jenis, termasuk dua jenis bom, tiga jenis untuk rudal balistik antarbenua (ICBM), dua jenis untuk rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM), dan dua jenis untuk rudal jelajah.
C. Radius ledakan nuklir dan efeknya
Berdasarkan data Arms Control Association (ACA) tahun 2021, saat ini Rusia menjadi negara dengan pemilik gudang senjata nuklir terbesar di dunia. Negara tersebut memiliki sekitar 6.257 armada.