"FSIN memiliki program untuk mempekerjakan narapidana yang dihukum karena kejahatan ringan. Kami siap menerima hingga beberapa lusin (orang)." siaran pers Kamaz menjelaskan.
Dikutip RT News, pada awal tahun ini, FSIN mengusulkan rencana untuk menggunakan narapidana sebagai pekerja di sektor ekonomi Rusia yang kekurangan staf di tengah arus keluar migran akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Membongkar Fakta-fakta Menarik Bandara Militer Rusia di Dataran Tinggi Guci, Laos
Menurut mantan kepala sistem penjara, Aleksandr Kalashnikov, sekitar 188.000 orang di Rusia dapat diganti hukumannya dengan kerja wajib. Kalashnikov menekankan bahwa sistem tersebut tak seperti kamp kerja paksa gulag yang terkenal yang banyak digunakan pada masa awal Soviet.
Menurut FSIN, bisnis Rusia semakin tertarik menggunakan tenaga kerja narapidana, dan 715 pekerjaan di 11 wilayah telah ditempati oleh pekerja dari penjara di bawah program FSIN yang ada pada November. Beberapa dari mereka bahkan dikabarkan menerima gaji yang melebihi rata-rata daerah. (JP)