WahanaNews.co.id | Lubang peluru memenuhi tembok menara pengawas di barak militer Irak, Hawi al-Azim, di utara ibu kota Baghdad. Lubang-lubang tersebut merupakan saksi bisu serangan fajar oleh gerilayawan ISIS yang menewaskan 11 serdadu pada pekan lalu.
Barak yang terletak di pinggir sungai itu dikelilingi kantung-kantung pasir, lubang parit dan untaian kawat berduri. Sejumlah serdadu dengan seragam campur terlihat sibuk memperkuat tembok dengan semen dan batu bata.
Baca Juga:
Kelompok Proksi Iran Serang Israel, Bom Target Penting
Tiga tahun sejak jatuhnya "kekhalifahan" ISIS di Raqqa, kelompok ekstremis Sunni itu semakin sering melancarkan serangan-serangan kecil dan mematikan di Irak dan Suriah. "Mereka bersembunyi di dalam lubang yang digali di dalam rumah yang sudah tidak dihuni," kata seorang perwira senior militer Irak ketika disambangi AFP, Senin (4/1) lalu.
"Di sini juga mereka menyembunyikan bahan peledak dan senjata," imbuhnya.
Barak militer di tepi Sungai Adhaim itu merupakan bagian dari jaringan pos pertahanan yang dibangun militer Irak di tiga provinsi di utara Baghdad untuk mengawasi pergerakan ISIS. Namun pada Jumat dini hari pukul 02:30 pekan lalu, ISIS yang giliran balik menyerang.
Baca Juga:
Rudal Balistik Houthi Gempur Tel Aviv, Bantu Hizbullah Perangi Israel
Serangan itu dilancarkan ketika seratusan gerilyawan ISIS merebut penjara teroris di Hasakah, Suriah, demi membebaskan ribuan gerilayawannya yang ditahan di sana. Hingga berita ini diturunkan, pertempuran antara para teroris dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) menginjak hari keenam dan sudah menewaskan 160 orang.
Penjara Ghweira menampung sekitar 3.500 tersangka anggota ISIS yang ditahan dalam operasi militer antara SDF dan Amerika Serikat. Sebagian sudah dipindahkan ke tempat lain oleh aparat Kurdi. Tapi tidak jelas berapa yang masih bercokol di dalam.
Ancaman mendekat ke Baghdad