WahanaNews.co.id | Sebuah video pendek yang beredar di internet menunjukkan kendaraan militer yang diduga milik Ukraina melintasi sebuah desa di daerah Mariupol.
Batalion Azov yang terkenal kejam atau dikenal sebagai Resimen Azov, memposting video itu pada awal pekan ini di kanal medsos Telegramnya. Mereka mengklaim telah menghancurkan tiga kendaraan lapis baja Rusia, empat kendaraan tempur, dan membunuh "banyak anggota pasukan infanteri." Mereka juga merilis foto seseorang berseragam yang tewas, yang dikatakan sebagai jenderal Rusia. Namun, sulit untuk memverifikasi klaim ini.
Baca Juga:
Ngeri! Infrastruktur Ukraina yang Rusak Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
Batalion Azov membela dan mempertahankan kota Mariupol yang berpenduduk 500.000 jiwa. Selain Mariupol, Kyiv, dan Kharkiv juga dibombardir oleh Rusia hingga tidak ada aliran listrik, hanya ada sedikit air, dan sedikit persediaan makanan.
Mariupol adalah markas Azov
Mariupol menjadi markas Batalion Azov, yang merupakan bagian dari Garda Nasional Ukraina dan dengan demikian berada di bawah Kementerian Dalam Negeri. Para pejuangnya terlatih dengan baik, tetapi unit ini anggotanya terdiri dari nasionalis dan radikal sayap kanan. Keberadaannya adalah salah satu dalih yang digunakan Rusia untuk perang melawan Ukraina.
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
Awalnya, Azov adalah milisi sukarelawan yang dibentuk di kota Berdyansk untuk mendukung tentara Ukraina dalam memerangi separatis pro-Rusia di Ukraina timur. Beberapa pejuangnya berasal dari kelompok sayap kanan kecil, yang anggota intinya berasal dari Ukraina timur dan bisa berbicara bahasa Rusia. Mereka bahkan menganjurkan persatuan bangsa Slavia Timur: Rusia, Belarus, dan Ukraina.
Asosiasi semacam itu digambarkan sebagai "persahabatan bebas" atau kelompok neo-Nazi yang terorganisir seperti di Jerman, kata Andreas Umland dari Pusat Studi Eropa Timur Stockholm, kepada DW.
Dimasukkan ke dalam Garda Nasional