Penetapan Adipati Mangkunegaran saat itu didasarkan pada kualitas jiwa entrepreneur dan militer.
"Mangkunagoro VI dilantik tatkala Pura Mangkunegaran mengalami krisis ekonomi. Dia dipilih karena memiliki jiwa entrepreneur dan militer yang kuat," tegasnya.
Baca Juga:
Istana Pura Mangkunegaran Jadi Cagar Budaya Pertama Gunakan Listrik EBT
Oleh karena itu, Surojo mengingatkan, Mangkunegaran mampu memilih Adipati dengan menitikberatkan pada kondisi penyelamatan perekonomian dan kerumahtanggaan Pura.
"Diperlukan sosok pemimpin seperti Mangkunagoro VI, bisa (atau) tidak?" katanya.
Sejauh ini, ada tiga nama yang muncul sebagai kandidat adipati Mangkunegaran.
Baca Juga:
Mengenal Basahan, Baju Adat Solo yang Dikenakan Kaesang di 'Ngunduh Mantu'
Dua kandidat merupakan putra KGPAA Mangkunegara IX, yakni GPH Paundrakarna Jiwa Suryanegara dan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo.
Adapun satu kandidat lagi ialah KRMH Roy Rahajasa Yamin, cucu Mangkunegara VIII.
Pada diskusi yang sama, pemerhati budaya, Andrik Purwasito, meyakini, pemimpin Mangkunegaran selanjutnya adalah sosok yang menerima wahyukeprabon (keprabuan).